Mohon tunggu...
Jon Kadis
Jon Kadis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobby baca, tulis opini hukum dan politik, sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Di Kemah Pesta Nikah di NTT, Hukum Cinta Itu Panglima

10 Januari 2022   12:42 Diperbarui: 20 Januari 2022   18:36 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kemah pesta pernikahan, kebahagiaan cinta pengantin itu sebagai Panglima Tertinggi. Kenapa saya sebut begitu? Di NTT umumnya, khususnya di Manggarai Flores, ciri khas pesta itu adalah hidangan minuman sopi dari tuan pesta. Sopi itu adalah minuman beralkohol produksi tradisional masyarakat desa setempat, yang diperoleh dari pohon enau atau pohon lontar. Pada era Gubernur Viktor B. Laiskodat, produk ini ditingkatkan ke level produksi minuman amat bergengsi yang tak kalah dengan minuman import, yang bernama Sophia. Harga Sophia sekitar Rp 750.000/botol besar, sedangkan Sopi sekitar Rp 30 ribu/botol 600 ml, atau maximum Rp 50 ribu untuk yang berkadar alkohol lebih tinggi. Minuman tradisional ini hampir selalu tersaji saat hajatan pesta pernikahan dalam kemah pesta itu di desa.

Mengapa "kebahagiaan cinta: sebagai Panglima? Koq kayak militer-militeran begitu? Kadang terjadi "penyimpangan" di kemah pesta, yaitu ada yang mabuk karena minum tuak sopi tadi, lalu emosi tidak terkontrol, ujungnya tampil ego diri, berkelahi. Nah, hukum cinta itulah yang bisa meredakannya. Ia panglima tertinggi, sehingga kasus akan pulih, kedamaian hidup tetap terjaga.

Dalam sejarah peradaban manusia sejak awal mulanya, pernikahan & pesta pernikahan itu adalah sumber sukacita untuk kebersamaan. Ada dua posisi sumber sukacita itu:

1. Dari sisi pengantin. Mereka dua berbahagia. Sumber utama. Lalu bersama ortu (orangtua) ingin memperbesar volume kebahagiaan itu dengan berpesta, mengundang para sahabat dan kenalan (undangan). Wajah ceria penuh senyum. Jika disamakan dengan pesta pernikahan di Kana pada zaman Yesus, maka "anggur yang paling manis" itu mengalir dari pengantin ini.

2. Dari posisi undangan ( sahabat & kenalan). Mereka ini membawa, a. bahan kebahagiaan sehingga memperbesar sukacita kebahagian pengantin, dalam bahasa lain disebut "bawa anggur manis". b. Berharap keciprat suasana sukacita pengantin, yang  dalam bahasa lain, ingin minum anggur pesta pengantin, yaitu suasana sukacita, senyum ceria, goyang joget kegembiraan dengan iringan musik kontemporer.

Dokpri
Dokpri

Jadi ketika saya dan anda menghadiri pesta pernikahan sebagai undangan di NTT, ingat, bukan  saya dan anda pusat pesta itu, bukan ego diri saya dan anda di pesta itu, bukan panggung tempat tunjuk jagonya anda sebagai penyanyi, bukan tempat anda melatih nyanyi mumpung ada sound system yang bagus, bukan, bukan, bukan! Tetapi sukacita kebahagiaan pengantin & keluarga. Anda dan saya bodoh kalau abaikan sumber itu, mata hati anda dan saya buta. Dalam dunia entertain, suasana itu menjadi "suasana sukacita kebahagiaan pengantin" adalah di atas segalanya. Jikalau sebagai hukum, maka itulah hukum tertinggi, hukumnya itu sebagai Panglima Pesta. Jendralnya adalah Pengantin berdua.

Di awal tadi saya sebut "kebahagiaan cinta pengantin" adalah sumber sukacita. Darimana mereka mendapatkan kedahsyatan cinta itu? Dalam iman Kristen Katolik, sumber dari segala sukacita, sumber dari segala sumber cinta, sumber dari segala sumber anggur yang paling manis, adalah Yesus sendiri Sang Almasiah yang menyelamatkan dan mengasihi kedua pengantin dan seluruh manusia. Demi cinta ini Ia rela hadir menjelma sebagai manusia, dan dalam daging manusianya Ia rela mati dengan tetesan darah di bumi. Ketika tubuh manusianya sudah tiada, ia membetikan Roh cinta itu, Roh Kudus Allah kepada manusia. Itulah sumber dari segala sumber cinta dan sumber damai itu.

Tanggal 7 Januari 2022, saya dan istri diundang mengikuti pesta pernikahan Nana Noldy Amput (Labuan Bajo) & Nona Rita ( Palu, Sulawesi) yang didahului ritual sakramen perkawinan Katolik dalam ruang Gereja .Pesta ramai, penuh sukacita.  

Nana Noldy & Nona Rita, berbahagialah anda berdua sepanjang hayat dikandung badan, bahkan sampai kepada kehidupan kekal. Saya dan istriku hadir hingga pesta berakir karena cinta itu. Dan kami ikut kecipratan karenanya. Happy !

Dokpri
Dokpri

Tip utama mempertahankan kebagiaan cinta suami istri adalah berdoa yang melekat dengan Roh Tuhan. Bukan sekedar formalitas doa. Selain itu harus hidup dalam komunitas yang sehat, seperti menggereja, ber-Kelompok Basis Gereja, ikut misa hari minggu dan hari raya, hidup bermasyarakat yang sehat, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Itu cara hidup damai  yang terpelihara di Gereja Katolik.

Saya membawa tip sederhana duniawi hari itu. Kiranya sebagai sebotol anggur manis yang saya bawakan untuk anda berdua dan para sahabat yang berkumpul saat itu. Tip itu dalam bentuk lirik lagu Broery Marantika,
"Janganlah kau berkata benci, walau hatimu tak sudi pada pada pasangan saat hidup berkeluarga sampai mati itu, biarkanlah hatimu tetap konsisten pada cinta".

Penulis & istri (dokpri)
Penulis & istri (dokpri)

Saya menulis tentang ini pada saat menikmati KOPI CINTA yg disuguhkan asekae (bahasa Manggarai = sesama saudara) warga kampung Kaper - Labuan Bajo. Asekae Kaper, saya bangga padamu di kawasan super premium Labuan Bajo Komodo ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun