Mohon tunggu...
Joni Lis Efendi
Joni Lis Efendi Mohon Tunggu... wiraswasta, writer, kangenpreneur -

Pembelajar sederhana. Provokator kebajikan. Distributor Kangen Water, IG @joni_kangenwater | @bookpreneur | www.penerbitwr.com | www.kangenwater-id.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mental Tempe Fisik Kerupuk

22 Juli 2015   18:53 Diperbarui: 22 Juli 2015   18:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa salah tempe kok dikambinghitam sebagai karater pecundang?

Mental tempe jika dilihat dalam idiom bahasa Indonesia diibaratkan sebagai orang bermental lemah, gampang putus asa, takut mengambil resiko.

Padahal tempe itu kalau diolah jadi mendoan, keripik, sambal, bacem dll rasanya maknyusss tenannnn...

Lantas apa tujuan saya menulis mental tempe fisik kerupuk? Sebenarnya saya lebih ingin untuk autokritik dan mengamputasi mental saya sendiri (bahasanya rada-rada sadis). 

Terutama sejak masuk ke bisnis Kanhen Water. Melihat video dan Kaget dr. Andhyka mengikuti ABC dr. Zaidul dan KAGET yang diadakan KAT Jogjakarta. Ternyata oh ternyata, itu tidak terlalu mempan memenggal kepengecutan diri saya untuk ACTION dan ACTION lebih maksimal lagi. Walau sudah pernah mengadakan KAGET sendiri di Malang dan beberapa kali mini Kaget di Jogjakarta, tapi kok rasanya mental tempe saya belum juga garing masih melempem.

Rencana demi rencana, step per step, planning by planning, target on target dan seabrek-abrek konsep mentok di tembok. Apa yang salah?

Ternyata oh ternyata, mental saya madih terpaktu pada mental pekerja ingin hasil yang pasti-pasti saja. Takut berspekulasi dengan peluang dan waktu dan terus terkungkung dalam tempurung zona nyaman. Sudah (TITIK.) sampai di sini....

Selanjutnya apa...?

Kembali ke basecamp berguru kepada leader sampai botak beruban (maaf kalo ada tersinggung) untuk legowo dengan ilmu MANUT untuk menjalankan titah dan petuah...dan konsisten untuk dijalankan. InsyaAllah...

Oke, berguru kembali ke leader itu sudah mulai saya jalani dan lakukan (mudah-mudahan jadi murid kesayangan para leader, aamiin...)

Tapi ada masalah serius dengan "fisik kerupuk" saya. Keliatan dari luar begitu  menggoda, ganteng dan menawan hati (begitu kata istriku sambil megangin perutnya yang tiba-tiba mules...) tapi aslinya babak belur di dalam. Kena air dikit langsung lisut...kena angin melempem.

Untuk berlari spinter demi akselerasi 4A dalam 40 hari butuh fisik prima (selainnya juga kudu ganteng dan memesona memikat hati wanita dan janda kaya raya, xixixi... Supaya lekas bisa 4A, haha...)

Jauh dari itu semua, hal ini bukan saja soal stamina dan kecepatan tapi lebih penting dari itu adalah kestabilan irama lari dan keseimbangan paripurna antara fisik, mental, pikiran dan hati sehingga mampu mengatasi berbagai rintangan dan halangan.

Butuh latihan fisik, pengemblengan disiplin dan keistiqomahan dalam menjaganya supaya ia tetap bugar senantiasa. Menaikan KATUP fisik sebuah kewajiban bagi para kader dan leader. 

Dan, kembali berkaca pada diri sendiri rada-radanya masih jauh panggang dari api, seperti jauh langkah jomblo dari kantor KUA (sorry mblo...hehe...)

Masih asyik pada tabiat-tabiat aneh orang abangan, seperti malas olahraga (apalagi ikut fitness membentuk sixpack), rajin tidur pagi dan suka makan kekenyangan dan tidur larut malam (rela begadang demi nonton bola, walah...), ditambah kebiasaan malas baca buku apalagi dengar audio motivasi, jauuuuhhhh....

Mohon doanya para leader semoga saya bisa keluar dari FISIK KERUPUK (yg sebenarnya membosankan sih tapi kadang-kadang juga mengasyikan..;) dan menjadi seorang warrior berfisik seperti Gatot Kaca.

Moga-moga cerita curhan (curhat hancur-hancuran) saya ini makin menambah kesadaran diri untuk segera TOBAT kembali ke jalan yang lurus. Dan serius mengganti habbit baru seperti para leader yg sudah sukses.

Bagi siapa saja yang bernasib rada sama dengan saya jangan malu untuk mengakui, rame-rame kita perbaiki diri. Kata Rasulullah sebaik-baik orang adalah mereka yang pernah melakukan kesalahan kemudian bertobat memperbaiki diri.

Tapi jika ada yang mau menawari tempe goreng ditambah kerupuk dan sambal hati boleh dong bagi-bagi...

 

Yogyakarta, 22 Juli 2015

Joni Lis Efendi

IG @joni_kat_kangenwater

#KangenProvokator

#ThinkBigDreamBigPowerpulAction

#Riyadoh40HariTo4A

@BookPreneur

www.kangenwater-id.com 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun