GUBUK BAMBU
( Oleh: Joni Liwu )
Gubuk bambu jadi istana
Bahagia halau derita
Mengulum senyum dalam sahaja
Tak satu pun tanya tentang durjana
Karena hidup sehari jadi pahala
Bagi semua sedang mengembara.
Jangan bimbang pun juga ragu
Senandungkan hidup bak sebuah lagu
Tentramkan jiwa jangan termangu
Agar rizki tak terbelenggu.
Mengurai hidup di gubuk bambu
Jauhi raga badan tak berdebu
Agar pahala jiwa tak berabu
Karena menjauh dari segala tabu.
Kupang, 16 Juli 2020.
GURIMDAM
( Oleh: Joni Liwu )
Padi di sawah padi kutanam,
Bait kutilis bait gurindam.
Jadi petuah harus dijunjung,
Agar hidupmu tak akan linglung.
Kelaklah besar memilki budi,
Bermurah hati pun juga rendah hati.
Jika ananda membusung dada,
Alamat rizki pun selalu tiada.
Bersulanglah doa sesama sanak,
Bahagia hidupmu kelak.
Kupang, 27 Maret 2021,
HARI-HARIMU
( Oleh: Joni Liwu )
Hari-harimu adalah kenangan
Menimbun rasa, asa
Jadi segudang mimpi
Membucahkan hati, jadi larik indah
Indah di mata pula hati
Tenteram, damai duniaku.
Hari --harimu memendam tabir
Dunia mengukir kisah beragam
Berbaur jadi baris-baris peretas lara
Di dunia penuh misteri.
Hari-harimu beri kami asa
Agar tangan harus mencencang
Hingga kami cukup pangan, cukup pakaian dan layak huni.
Kami pun merilismu dalam bait-bait merapal syukur
Agar diberi pengharapan.
Hari-harimu adalah puisi bagi kami
Yang tak pernah jenuh menenun kasih,
Dan dunia ini penuh cinta
Bahgia meraupnya.
Kupang,21 Maret 2021, Selamat hari Puisi sedunia.
HARUSKAH?
( Oleh: Joni Liwu )
Sejauh hati menanti
Sejauh itu Rindu menimpuk batin
Sukma terkapar dalam tanya
Pernakah rindumu tersayat
Hingga tersisa sekeping hasrat
Menulisimu dalam wajah buram
Karena kian mendung.
Katamu terpaut dalam aroma cinta
Katakan berapa kali denyut selalu berharap
HELERO
( Oleh: Joni Liwu )
Pagimu nan mendung
Mengumbar rindu menggebu
Pada gelak tawa sanak saudara
Pada asa terbentang dari kisah bertahun
Pada hijau padi di sawah
Pada tembang hati kumadang di ladang menghijau.
Pagimu memendam tanya
Pilukah masamu pada insan merajut cita?
Janganlah keluhmu terdengar kala mendung mengitar buana
Karena mentari kan halau kabut menyesak dada.
Di bumimu Helero
Hati bertaut
Tangan bergandeng
Merenda cita ranum di dedaunan hijau sawah membentang
Pada tembang Helero berpadu.
Kupang,22 Juli 2020
HIKMAH
( Oleh: Joni Liwu )
Kebunmu tlah menyapa
dengan sahajamu, bukan kemewahan
iklas merangkul
Rekatkan sahabat bukan saudara
Satukan beraneka jadi Satu
Senasib,
serasa di negeri rantau.
Sibak congkak pun fanatis
Sibak angkuh tanpa membedakan.
Di tanah nan cadas
Telah suburkan ikhtiar
Bahwa jalan sehasta harus disyukuri
Nafas sehari bahagia tak terkira.
Dedaunanmu tak akan meranggas
Pucuk dan buah kan berimu hidup
Karena di tanah berpeluh ragamu berlelah
Insanmu raup hidayah
Pun untuk sesama sanak
Hingga nafas, entah hingga kapan.
Fatuteta, 31 Mei 2020
HONOR
( Oleh: Joni Liwu )
Bukan babu tetapi inovator
Bukan penonton tetapi fasilitator
Bukan pesuruh tetapi inspirator
Bukan penerima tetapi konseptor.
Di depanmu galah harus dijinjing
Kan retas kebodohon,
Dongkrak kualitas
Dan itu ikhtiar bersama.
Tebarkan semangat abdi
Karena tetang nasi dan nasib telah ada yang menata.
Jangan sungkan, jangan pula acuh tak acuh,
Karena langkahmu telah ada yang mengatur.
Hari ini,
halau gelap batin selimuti ragamu lalu gontai.
Hari ini singsingkan lengan baju
Jangan terlena lagi terbuai zaman.
Di jalan terpilih, tak ada pilihan
Hanya asah, asih dan asuh
Untuk generasi bangsa,
Agar mereka kan rengkuh sumringah;
dan abdimu didengarkan-Nya.
Kupang, 27 Juni 2020,
HOSANA
( Oleh: Joni Liwu )
Puji semarak semua menyambut
Sebagai sang raja mereka menyebut
Anak remaja kakek buyut
Dari raga masih berdenyut.
Hosana bagi putera Daud
Puji sanjung dan sujud
Ikhlas hati berubah maksud
Santun adab berubah wujud.
Soraki raja dengan palma
Kidung lagu memuji bersama
Girang hati tak berlama
Nista dan benci mulai bergema.
Kupang,28 Maret 2021
JANGAN TAKUT
( Oleh: Joni Liwu )
Menanti di penghujung bulan
khabar agung lenyapkan resah
Jangan takut, kabar agung
tak satu pun tak mungkin.
Menanti di penghujung bulan
penghujung terbit bintang surga
rekat damai nubari insan
makhlul bumi kan bersuka.
Jangan takut dara termulia
rahim terberkat bawa selamat
dari-Nya makhluk bersimpuh
dari-Nya selamatkan dunia.
Minggu,20 Desember 2020
KELANA
( Oleh: Joni Liwu )
Menatap bening di hari senja
Mentari menyepuh biru samudra
Siluet senja menerpa kelam
Rona buana megah, mengalun kisah.
Hari kan berganti
Jangan ratapi mentari tiada
Semayam di relungnya menghitung kisah tiap insan
Kan ia tulis suratan hidup
Lalu terbaca tapak-tapak hidup
Pada singsingnya esok.
Kelana hidup tautkan hati ceriah
Bukan terbuai karena senja membenam
Pun kelam merenggut cahya mentari.
Kelanamu rajut damai
Karena senja ini telah memahat asa bahgia
Seindah rona siluet,
indah meronaimu.
Kupang, 07 November 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI