Mohon tunggu...
Joni Daud
Joni Daud Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Domba Hitam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Babel: Menimbang Hidayat Arsani–Sukirman sebagai Cagub

22 Oktober 2016   11:32 Diperbarui: 13 November 2016   10:25 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada 2017 sudah hampir dekat, terdapat empat bakal calon gubernur dan wagub Provinsi Kep. Bangka Belitung. Banyak tantangan kedepannya bagi pemimpin provinsi ini untuk memimpin provinsi Babel menuju arah yang lebih baik. Pilkada ini hanya sebagai media untuk memilih pemimpin yang terbaik dari yang tersedia. Partai politik sebagai kendaraan yang resmi untuk dapat mengikuti pilkada 2017 nanti.

Salah satu bakal calon gubernur dan wagub provinsi Babel adalah Hidayat Arsani dan Sukirman. Hidayat Arsani seorang pengusaha yang menerima penghargaan Maha Karya Pembangunan dari  Alm. Eko Maulana Ali Gubernur terdahulu karena kontribusinya dalam pembangunan tiga rumah sakit di pulau Bangka.

Lahir pada 21 Agustus 1963, merupakan kader dari Partai Golongan Karya (Golkar), beliau adalah ketua DPD I Partai Golkar dan Ketua Asosiasi Tambang Timah Indonesia (ATTI). Dalam awal masa keterpilihan beliau sebagai wakil gubernur Babel mengantikan Rustam Effendi yang naik menjadi Gubernur, Hidayat Arsani adalah salah satu penjabat yang ingin sejahterakan masyarakat Bangka Belitung melalui tambang timah.

Persoalan tambang timah memang menjadi polemik tersendiri bagi provinsi ini, sempat diterpa berbagai isu negatif terkait kiprahnya sebagai pengusaha maupun sebagai Wakil Gubernur.

Sempat diberitakan oleh portal berita tempo.com bahwa Hidayat Arsani namanya pernah disebut dalam ekspor timah illegal senilai 300 miliar yang diungkap TNI di Batam, dimana ekspor timah tersebut diduga melibatkan Hendra anak dari Hidayat Arsani sendiri. Tapi sudah dibantah oleh beliau yang menganggapnya sebagai tuduhan bernuansa politis.

Sebagai Wagub kiprah Hidayat Arsani sebagai Wagub dan ketua DPD I Golkar, dimana ia sempat bersitegang dengan kader-kader lainnya pada saat terjadi dualisme kepemimpinan Golkar. Pada saat itu Hidayat Arsani sebagai kader dipihak Aburizal Bakrie. Mencopot beberapa kader Golkar yang menjabat sebagai anggota DPRD, dimana kader tersebut terindikasi bergabung dengan kubu Agung Laksono.

Sempat terjadi miskomunikasi dengan Gubernur Rustam Effendi pada saat upacara kemerdekaan, tanpa koordinasi dengan Gubernur, Hidayat Arsani sebagai Wagub melaksanakan upacara bendera di Pulau Belitung.

Hidayat Arsani saat ini memiliki kekayaan sebanyak 82 miliar, seorang pengusaha property, perkebunan, rumah sakit hingga pertambangan. Baru menamatkan pendidikan S1 di STIE IBEK Pangkapinang pada 2015 silam.

Berpasangan dengan Sukirman

H. Sukirman adalah mantan Wakil Bupati Bangka 2010-2015 dan kembali maju sebagai bakal calon bupati Bangka periode 2015-2020 tapi kalah tipis dalam perhitungan suara dengan pasangan Parhan Ali – Markus. Sempat mengugat ke Makamah Konstitusi tapi gugatannya dibatalkan oleh MK. Memiliki total harta kekayaan 1.9 miliar pada 2015 lalu.

Sukirman diharapkan mampu mendulang banyak suara terutama pada wilayah Kabupaten Bangka yang memiliki populasi terbanyak sebagai kabupaten.

...

Hubungan yang kurang baik seperti diberitakan media massa tentang hubungan Gubernur dengan Wagub saat ini, isu tambang timah dan bisnis dari calon Gubernur Hidayat Arsani diprediksi tidak akan mampu mendulang banyak suara pada Pilkada 2017 nanti. Jika menjadi Wagub saja sudah memiliki hubungan yang tidak baik dengan Gubernurnya saat ini karena memang Hidayat Arsani sangat bernafsu untuk maju pada Pilkada 2017 ini dan hal itu sudah diprediksi jauh-jauh hari. Konflik internal di DPD Golkar dimana Hidayat Arsani sempat terkena isu pecat memecat dengan sesama anggota partai dan konflik dengan bupati Bangka Tengah yang menyebabkan Bupati Bangka Tengah mengundurkan diri dari partai Golkar, sehingga memuluskan langkah politik bagi Hidayat Arsani untuk maju sebagai calon Gubernur dari partai Golkar. 

Setidaknya Hidayat Arsani menurut hemat saya belum layak untuk maju di Pilkada 2017 ini mengingat langkah politik yang tergolong instan dari Wakil Gubernur yang baru menjabat beberapa tahun saja. Dan latar belakang kebijakannya pun lebih pro ke tambang. Mengingat bahwa Bangka Belitung harus fokus bukan pada industri pertambangan lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun