Mohon tunggu...
Joni Daud
Joni Daud Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Domba Hitam

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK: The Killing Joke

25 Agustus 2016   14:57 Diperbarui: 25 Agustus 2016   15:00 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Killing Joke merupakan judul dari sebuah film kartun Amerika dimana Batman harus berhadapan dengan salah satu musuh abadinya yaitu Joker. Mengapa saya memberikan judul diatas KPK : The Killing Joke? Hal ini tidak lain adalah penetapan status tersangka Gubernur Sultra Nur Alam. Coba tebak sudah berapa kepala daerah yang ditangkap KPK karena kasus korupsi, suap dan penyelewengan wewewang didaerah mereka masing-masing. Tercatat seperti ditulis.oleh detik.com bahwa per tanggal 6/8/15 saja sudah 56 kepala daerah terjerat kasus hukum di KPK. 

Hal tersebut tentu bukan sekadar angka-angka biasa, belum lagi Mendagri mengatakan bahwa 343 (2015) kepala daerah tersangkut kasus korupsi, baik mereka yang berperkara di Kepolisian, kejaksaan dan KPK. Semoga saja bukan kepala sungguhan tersangkut batang pohon. 

Ini bukan lelucon yang enak, daerah masih menjadi lahan empuk bagi pemangku kepentingan khususnya kepala daerah untuk memperkaya diri dan memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Upaya KPK dalam menetapkan status tersangka kepada Gubernur Nur Alam memang patut diacungi jempol (Gubernurnya diacungi jari tengah) padahal Sultra mendapatkan status dari BPK dalam hal pengelolaan keuangan yaitu Wajar Tanpa Pengecualian, dan sudah berkali-kali mendapatkan predikat WTP. 

Penulis langsung teringat tentang beberapa Gubernur lainnya yang tersangkut korupsi, Ratu Atut, Rusli Zainal dan Gatot Puji. Diberitahukan bahwa mereka adalah pembuat lelucon yang sebenarnya tidak lucu dan KPK sebagai "pembunuh" pembuat lelucon akan tetap dianggap sebagai "Batman" dari kota Gotham. 

Penulis mengingatkan bahwa menjadi kepala daerah hanya karena nafsu dan kepentingan jahat bukanlah lelucon. 

*tulisan ini dibuat melalui ponsel

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun