Mohon tunggu...
Masihulan
Masihulan Mohon Tunggu... Belum punya -

Petualang dunia fantasi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Islandia, Debutan yang Mengejutkan

28 Juni 2016   21:18 Diperbarui: 28 Juni 2016   21:39 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kejutan terjadi dibabak 16 besar manakala tim debutan berhasil mengamankan tiket terakhir menuju putaran perempat final. Stadion Nice, Allianz Riviera menjadi saksi sejarah yg diukir oleh sang debutan.

Hadir dengan predikat tim debutan, Islandia sejatinya tidak difavoritkan lolos dari putaran grup. Kalaupun lolos, tim asuhan Heimir Hallgrimsson ini mungkin hanya akan menempati peringkat tiga terbaik. Namun kenyataan berkata lain, mereka membuktikan bahwa kehadirannya bukan sebagai "tim pengembira" belaka. Dua kali seri dan sekali kemenangan menjadi modal untuk lolos dari fase grup sebagai runner-up. Portugal pun dibuatnya gigit jari karena harus lolos dengan status "pengasihan" tim peringkat tiga terbaik.

"Keluar lobang buaya, masuk kandang singa". Peribahasa ini pantas disandingkan kepada Sigurdsson dkk yang harus bersua the tree lions di fase knockout. Diatas kertas sang debutan tidak ada apa-apanya dibanding tiga singa. Selain memiliki squad yang mumpuni, tim asuhan Roy Hudgson adalah tim langganan yang sarat pengalaman dikompetisi elit antar negara-negara benua Eropa ini. Namun lagi lagi kenyataan berkata lain. 

Islandia yang tampil dengan mental pantang menyerah berhasil lolos dari cengkeraman tiga singa dengan hasil memukau. Tertinggal lebih dahulu oleh gol pinalti Wayne Rooney, pasukan Islandia tidak terlihat panik. Terbukti beberapa menit kemudian mereka berhasil merobah papan skor menjadi 1-1. Dan kemudian menambah satu gol lagi untuk memastikan kemengan mereka atas Inggris. Hasil ini bukan saja mimpi buruk bagi timnas Inggris namun juga bagi sang pelatih yang akhirnya mengundurkan diri.

"Lepas dari kandang singa, masuk kandang ayam". Sang debutan telah ditunggu oleh ayam jantan, Prancis yang siap mematuk siapa saja lawan mereka. So, apakah kejutan kembali terjadi? Akankah Negeri Tanah Es kembali mencatatkan sejarah? Who knows! Ya tidak ada yang tahu, namun apabila Islandia terus menunjukkan permainan yang konsisten bukan tidak mungkin ayam jantan akan dibuatnya babak belur. Lagi pula tim asuhan Didier Deschamps bukanlah tim yang tidak punya kelemahan sama sekali. Selama fase grup hingga knockout, tampak lini belakang sang tuan rumah belum menunjukkan performa yang solid. Dua hadiah pinalti yang diberikan kepada Rumania dan Irlandia adalah bukti kecerobohan mereka. Disamping itu, pos yang dikawal Patrice Evra sering kecolongan karena terkadang lamban dalam membantu pertahanan. Usia yang tidak muda lagi tentu mempengaruhi kecepatan dan pergerakannya. Celah ini dapat dimanfaatkan sebagai senjata oleh Sigurdsson dkk untuk bisa mencuri gol. Siapa tahu... sejarah akan kembali terukir.

Selamat mengukir sejarah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun