Kemudian datang Nanda dengan wajah berseri membawa dua buah kopi pahit untuk kamiÂ
Seminggu sebelum hari H pernikahan Nanda.
"Nanda ,boleh bapak bicara sebentar,?" Tanyaku pada Nanda dalam ruang editing
"Boleh pak,,ada apa ya pak?" Tanya Nanda.
"Mohon maaf ,, sebelum ini agak privasi,,tapi di sini ,di jurusan ini semuanya adalah saudara bapak,,termasuk Nanda,,kamu sudah BPK anggap sebagai adik bapak.jadi BPK ingin nanti adik BPK ini bahagia menjalani kehidupan berumah tangganya,,
Nanda dalam 5 tahun pernikahan,,badai akan semakin besar ,,dan janganlah kamu melompat kelautan,,karena kalau kamu melompat,,maka tenggelam lah kamu,,
Jika sebuah ikatan tanpa tali yang kuat ,,maka putuslah tali itu..
Jika nahkoda tak tau haluan,,Maka kapal akan berlayar tak terarah,,itulah hakikat berumah tangga
Jika pondasi rumh tangga tiada kuat,,maka runtuh lah rumah mu.
Sekarang bapak mau bertanya padamu,,, apakah Nanda mencintai calon suamimu itu ?
Nanda terdiam sejenak sambil merenungi ucapan ku
Kemudian dia tertunduk
Sambil menghela nafas,,
"Nanda dijodohkan sama lelaki itu pak,,oleh kedua orang tua Nanda,,tak sedikit pun rasa untuknya,,tapi karena sesuatu dan lain hal Nanda terpaksa menerima permintaan orang tua Nanda" jawab Nanda
Lalu bagai mana dengan cinta sucimu Jo?
Yang telah rela meninggalkan semua kisah klasik nya di Jogja,, meninggalkan semua kenangan indahnya di Lampung dan semua mimpi nya dengan yang lain untuk dirimu?
Nanda hanya diam membisu