Mohon tunggu...
Maizon Putra
Maizon Putra Mohon Tunggu... Guru - Manusia pembelajar

Pendidikan Luhur Modal Keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diam Katakan

8 Agustus 2022   01:01 Diperbarui: 8 Agustus 2022   01:10 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yah,ke Tabot yuk", seru bocah kecilku Omar.

"Mar,,ayah ngak bisa sekarang,bagaimana Minggu depan", kata ku sambil senyum.

"Tapi yah,,Minggu besok sudah selesai Tabot nya,lagian sekarang kan hari Minggu,,kok ayah ngak mau ?",,dengan nada memelas dan agak kecewa.

Tabot merupakan  ajang yang di nanti oleh masyarakat Bengkulu,,sebuah ritual agama dan budaya yang diselenggarakan setiap 10 Muharam. Kegiatan merupakan agenda tetap bagi pemerintah Bengkulu.kegiatan juga merupakan ajang bagi masyarakat Bengkulu untuk melihat bagaimana Tabot itu dia arak dan dibuang di Padang Karbela (nama tempat Setelah Tabot diarak keliling kota Bengkulu). Hal yang paling ditunggu juga adalah aneka kuliner,jajanan  dan lainnya. Kalau di tempat lain seperti karnaval atau seperti pesta danau Toba di Sumatera Utara.

Rasanya ingin mengajak bocah kecilku ini kesana,namun karena sudah ada janji dengan murid murid disekolah untuk bahas proposal Tugas akhir, terpaksa yaaaa... kepentingan keluarga,,bocah kecilku Omar harus mengalah.

Naif memang ,,hari Minggu seharusnya waktu buat keluarga ,,tidak bagiku.

Waktu terus berlalu di ruangan itu.

Sibuk dengan seluler ditangan berharap ada Khabar dari muridku.

Sabar tuk menungu sirna jua,

Dirumah 16.30

"Omar,,ke Tabot yuk" ajakan ku pada bocah kecilku 

"Malas,,udah sore,,ntar lagi magrib"jawabnya dengan nada loyo dan muka lesu.

"Huh..." 

Hari ini semua rencana gagal..

"Bu.. tolong kopi satu" pinta ku pada istriku 

"Ada apa yah,,kok murung gitu mukanya?" Tanya istriku sambil mengaduk kopi yang kuminta tadi.

"Tu si Omar " jawabku singkat

"Iya yah,,dia berharap ayah ajak ke Tabot ,karena teman temannya sudah kesana,,dan memamerkan mainan yang di beli ke Omar, lagian ini kan hari terkahir Tabot" jawab istriku.

Perasaan bersalah dengan Omar mucul,,tapi rasa kesal dengan murid lebih besar hari ini.

3 tahun lebih terkungkung oleh pandemi, memporak porandakan di segala lini, termasuk di dunia pendidikan.

Hingga terdengar ocehan itu.

"Dak pacak apo apo nyo anak SMK tu,disuruh Iko dak tau,disuruh ini dak jeleh,bigal nian gurunyo tu" (tidak bisa apapun anak SMKN itu,disuruh ini ,ngak bisa ,disuruh itu ngak tau,bodoh nian gurunya ).

Ocehan itulah yang menjadi cambuk bagi ku sebagai seorang tenaga pengajar ,tak ingin murid - murid ku dianggap tak punya keahlian,tidak ingin anak anak muridku disepelekan ,sangat berharap ,apabila mereka tamat nanti ,,mereka punya skil dan keahlian dan bisa bekerja dengan kompetensi mereka.

Dan kebanggaan bagi kami seorang guru adalah anak murid mereka berhasil.

Dirumah ,,disekolah dan bahkan di mesjid pun ,,selalu ada waktu untuk mereka,,tak mengenal waktu lagi . 

Hingga Hari Minggu ini,,

Kecewa ya kecewa,,,marah ya marah sedih ya sedih ..

Pernah seorang ulama besar dan tokoh pendidikan berkata : menjadi guru itu mulia,,mau berhasil atau tidak nya seorang siswa ,,selama guru itu berusaha keras dan gigih mendidik merak ,,hasil nya kelak itu urusan yang di atas"

Ya...mungkin itu urusan yang di atas kelak.

Nak...

Bapak pernah menjadi orang yang dipandang tidak ada ,,padahal bapak ada di kelas itu.

Nak ..

Bapak ingin kalian berhasil kelak itu saja.

Nak ,,

Jika hari ini masa mudamu penuh dengan tawa,yakinlah masa tuamu akan penuh dengan duka.

Nak...

Sesalilah masa mudamu yang hilang ,,dan pasti kan kamu dapatkan masa tuamu yang senang.

Minggu 20.09 wib 

"Assalamualaikum pak Ijong,,,untuk pertemuan tadi ,,ngak jadi ya,,maaf pak ,,kan hari ini hari terakhir Tabot ,,lagian sich bapak ngak me-WA Keyla ,,ok pak senin aja ya pak " sebuah pesan masuk ke seluler ku 

"Ini betul no pak Ijong ,saya orang tuanya Keyla ,,anak kami belum pulang dari pagi tadi ,,katanya ada kegiatan di sekolah dengan pak Ijong ,,betul begitu pak ,,mhn sekiranya bapak bisa membagi waktu pak..hari ini hari libur,,jangan paksakan anak anak dengan kegiatan kegiatan yang diluar jam pelajaran pak," sebuah pesan masuk dari orang tua Keyla.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun