Mohon tunggu...
Maizon Putra
Maizon Putra Mohon Tunggu... Guru - Manusia pembelajar

Pendidikan Luhur Modal Keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Izinkan Aku Masuk

23 Mei 2016   12:16 Diperbarui: 23 Mei 2016   12:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="izinkan aku masuk"][/caption]

Izinkan aku masuk pak...

Aku ingin menyelesaikan ini semua

Lusa gorengan ibuku pasti habis terjual

Botol-botol plastik lusa juga dijual bapakku

Izinkan aku masuk pak....

Jikalau ibuku memelas lagi kesini

Tidak ada lauk malam nanti di meja makan kami

Jikalau bapakku memohon kesini

Tidak ada sesuap pun malam nanti di meja kami

 

Izinkan aku masuk pak...

kartu miskinku tak berguna disini

Beasiswaku di tilep staf diknas dikbud

sudah malu ibuku ngutang ditetangga sebelah pak

Izinkan aku masuk pak....

Aku janji akhir semester nanti pak

Uang osis 2 bulan kan kulunasi

Uang spp 6 bulan kan kubayar

Uang praktek 4 bulan kan kucicil

Uang baju ..uang awal tahun...

Uang ini uang itu 

InsyaAllah pak.

 

Izinkan aku masuk pak..

Bapak masuk seenaknya boleh

Aku mau masuk kali ini bapak larang

Bapak pulang seenaknya ngak masalah

Aku pulang nak bantu ibuku bapak marah

Izinkan aku masuk pak

Aku ingin ikut ujian pak

 

jika hari ini bapak izinkan

Kaulah pahlawanku 

Tapi bukan lagi pahlawan tanpa tanda jasaku

Rinduku pada Kihajar Dewantara ku

Pupus sirna

Tak ada lagi sumpah terngiang

"Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia.namun yang penting untuk kalian yakini,sesaatpun aku tak pernah menghianati,tanah air dan bangsaku,lahir maupun batin aku tak pernah mengkorup kekayaan negara.Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan langkah perjuanganku".

Dengarlah para guru

Jerit berjuta anak didikmu.

 

Bentiring,23 mai menjelang zhuhur.potret buram dunia pendidikan,korupsi,komersialisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun