ketika ujian nasional akan berlangsung....saya terus berupaya meningkatkan intensitas belajar murid2 dari memberi tambahan sepulang sekolah, sampai menkopikan mereka soal2 yang saya buat, tapi ada keanehan dalam pembelajaran yang saya lakukan...saat pelajaran para murid terlihat menguasai materi tetapi..1 minggu kemudian..blassss hilang semua dari otak mereka.....saya mencari, apa yang salah sehingga keadaan ini terjadi, ternyata sepulang sekolah murid2ku membantu orang tua mereka di ladang....mengurus lombok mereka...bahkan malam hari ada yang sampai tidur di ladang untuk menjaga lombok mereka ( waktu harga lombok melambung tinggi ) padahal mereka tinggal di pegunungan yang hanya ada 1 SMP negeri, jadi kalau sampai nilai mereka jelek...mereka harus mencari SMP lain yang jaraknya terdekat adalan 30 km dari desa kami, hal inilah yang membuat saya hampir kehilangan akal dan menyuruh mereka saling contek...bukan masalah wibawa guru, bukan masalah harga diri sekolah, yang ada di benak saya cuma ingin mereka melanjutkan sekolah mereka ke SMP, karena sistem penerimaan di SMP masih menggunakan NUN. saya tau orang tua mereka tidak akan menyekolahkan mereka jauh2, bukan masalah uang saya kira, cuma masalah pola pikir masyarakat lingkungan sekolah yang berfikir yang penting bisa bekerja. Untungnya, saya masih memiliki ketakutan untuk mengkondisikan mereka agar saling contek, saya takut ini akan menjadi dosa jamaah saya, dan saya kubur ide menyruh mereka saling membantu