Dari beberapa simulasi dan inovasi yang dilakukan beberapa peneliti dan perusahaan menyimpulkan baterai mungkin mendapatkan sebagian besar perhatian, tetapi baterai bukan satu-satunya masalah dalam mengalirkan listrik ke motor. Motor listrik menciptakan daya dorong dengan mengalirkan arus melalui kabel tembaga dan baja dalam jumlah besar untuk menciptakan medan magnet yang dapat memutar rotor. Massa bahan yang tergolong berat menyulitkan motor listrik menghasilkan rasio daya-terhadap-berat yang tinggi. Akibatnya, motor yang digunakan pada pesawat listrik saat ini hanya mampu menghasilkan daya ratusan kilowatt, yang terlalu kecil untuk menggerakkan pesawat yang lebih besar.
Namun dalam penelitian yang dipresentasikan di AIAA AVIATION Forum, yang diselenggarakan pada tanggal 12 hingga 16 Juni di San Diego, Zoltán Spakovszky, professor of aeronautics MIT dan rekan-rekannya meluncurkan desain untuk motor listrik yang mampu menghasilkan daya 1 megawatt. Desain tim ini memiliki fitur drum melingkar - rotor - dengan permukaan interior yang dilapisi dengan magnet permanen. Di dalam rotor terdapat stator - sepotong baja berbentuk silinder dengan permukaan luar yang dilapisi dengan "gigi" yang menonjol. Gigi ini ditutupi dengan kabel tembaga yang melingkar padat. Mengalirkan arus melalui kabel-kabel ini menghasilkan medan magnet yang kuat, yang berinteraksi dengan magnet permanen pada rotor untuk memutar drum dan menggerakkan motor. Selain menghasilkan daya 1 megawatt, tim penelitian mengganti baja dengan drum titanium yang jauh lebih ringan sehingga meningkatkan efisiensi listrik dan sistem elektronika daya berkecepatan tinggi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H