Mohon tunggu...
吳明源 (Jonathan Calvin)
吳明源 (Jonathan Calvin) Mohon Tunggu... Administrasi - Pencerita berdasar fakta

Cerita berdasar fakta dan fenomena yang masih hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jalan Tengah antara Patriarki dan Feminisme

23 Mei 2020   01:00 Diperbarui: 25 Mei 2020   21:02 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Archie Harrison Mountbatten-Windsor-Prince Harry-Meghan Markle (kolase. Diolah dari foto Getty Images)

Mengapa penting di Indonesia?

Selain oleh beberapa negara di atas, gagasan ini juga didukung oleh tokoh-tokoh publik seperti aktris dunia Angelina Jolie dan Kate Hudson serta Duchess of Sussex, Meghan Markle

Secara rata-rata, mereka yang menerapkan gagasan ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidasketaraan gender yang memberikan kepercayaan pada sistem patriarki sebagai sistem sosial yang memegang pengaruh besar di berbagai bidang seperti politik hingga ekonomi. 

Adapun dari ketiga artikel opini Geotimes, Media Indonesia, dan Jurnal Perempuan sepakat mengungkapkan bahwa menguatnya sistem patriarki di masyarakat berbanding lurus dengan peningkatan angka kekerasan terhadap perempuan. 

Berdasarkan CATAHU  (Catatan Tahunan Kekerasan terhadap Perempuan) 2019 yang diterbitkan Komnas Perempuan, kasus kekerasan terhadap perempuan di tahun 2019  meningkat hingga 431.471 dari tahun sebelumnya 406.178. Tidak hanya itu, dalam 12 tahun terakhir kasus kekerasan perempuan juga meningkat sebanyak 792%.

Di samping gerakan feminisme yang membela kaum perempuan, nyatanya metode neutral gender dapat menjadi penengah diantara sistem patriarki yang mendominasi dan gerakan feminisme yang sedari dulu telah didengungkan dan diharapkan metode ini juga memunculkan penghargaan pada mereka yang tidak termasuk keduanya (kaum transpuan atau biasa disebut waria) yang juga menjadi kaum minoritas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun