Selama 3 tahun terakhir, pemerintah Georgia melihat peluang ini sebagai "tambang emas" dengan menawarkan izin tinggal permanen kepada 400 "imigran kaya" yang ditukar dengan investasi dalam jumlah besar
Pemerintah Georgia menawarkan berbagai pilihan bagi para pendatang yang ingin tinggal dalam jangka waktu yang pendek untuk bekerja ataupun studi dalam waktu 5 tahun yang ditukar dengan investasi US$ 35,000 (Rp 492,571,100) di bidang real estate atau menjalankan bisnis.
Di sisi lain, Pemerintah Georgia juga memberikan izin tinggal permanen bagi para imigran yang ditukar dengan investasi senilai US$123,000 (Rp 1,731,035,580) di bidang real estate, pembukaan bisnis tertentu atau pabrik. Permohonan izin tinggal akan diproses dalam jangka waktu sebulan dan harus melalui persetujuan presiden.
Jumlah Pendapatan yang diperoleh
Beberapa negara memperoleh pendapatan cukup besar secara tahunan dari paket golden visa yang ditawarkan misalnya Siprus yang memperoleh investasi senilai €914,000,000 (Rp 14,215,444,595,760) hanya dari pemberian kewarganegaraan, Yunani yang mengantongi pendapatan €250,000,000 (Rp 3,888,250,710,000) secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal.
Hungaria yang memperoleh €434,000,000 (Rp 6,750,003,232,560) secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal, Latvia yang memperoleh €190,000,000 (Rp 2,955,070,539,600) yang memperoleh secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal, Portugal yang memperoleh €670,000,000 euro (Rp 10,420,511,902,800) secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal.
Spanyol yang memperoleh €976,000,000 (Rp 15,179,730,771,840) secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal, dan Inggris yang memperoleh €498,000,000 (Rp 7,745,395,414,320) secara tahunan hanya dari pemberian izin tinggal
Meskipun pemberian Golden Visa bagi para "imigran kaya" menimbulkan polemik dikarenakan rawan untuk disalahgunakan, nyatanya pendapatan yang diperoleh cukup besar menyumbang bagi pendapatan suatu negara. Akankah Pemerintah Indonesia mengadopsi cara ini untuk menambal pendapatan negara?