Mohon tunggu...
Jonathan Wongso
Jonathan Wongso Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya Jonathan dari Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Pusat Pendidikan sebagai Pembentuk Kepribadian Anak

25 November 2019   21:15 Diperbarui: 25 November 2019   21:22 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"The new born baby is not really a human being, he is a candidate for humanity"
- Stella Van Pettern Henderson    

Zaman sekarang, banyak anak yang memiliki kepribadian yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal seperti kekerasan dan perilaku menyimpang lainnya yang dilakukan oleh orang dewasa. Lingkungan yang baik, akan membentuk kepribadian anak yang baik pula dan berlaku juga sebaliknya.

Ada 3 pusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan-lingkungan ini berperan penting sebagai pembentuk kepribadian.  

Mendidik anak bukan hal yang mudah oleh sebab itu perlu adanya dukungan dari lingkungan-lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang paling penting dan utama adalah lingkungan keluarga.

Dengan adanya dukungan positif yang diberikan oleh setiap anggota keluarga, terutama orang tua, maka anak akan lebih bersemangat dan akan memiliki kepribadian yang baik. Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak adalah untuk menanamkan hal-hal kecil sejak dini misalnya memberikan pendidikan agama seperti berdoa sebelum makan, tidur dan saat bangun tidur sesuai dengan agama yang dianut oleh orang tua.

Orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap anak dengan cara meluangkan waktu untuk bermain bersama anak misalnya jalan-jalan ke mall, makan bersama, liburan bersama dan lain-lain.

Selain itu, orang tua juga perlu mendengarkan pendapat dari anak sehingga anak akan merasa lebih dihargai. Dengan cara-cara tersebut, anak akan merasa bahagia dan memiliki kepribadian yang baik dibandingkan dengan anak yang tumbuh di keluarga yang kurang harmonis juga yang orang tuanya sering bertengkar dan melakukan kekerasan.

Bukan hanya lingkungan keluarga, tetapi lingkungan sosial seperti dalam masyarakat juga tetangga di sekitar rumah akan mempengaruhi kepribadian sang anak. Biasanya anak akan meniru perilaku orang-orang disekitarnya maka dari itu penting untuk menempatkan anak pada lingkungan sosial yang benar. Jika anak melihat dan melakukan tindakan yang buruk, maka orang tua perlu memberitahu anaknya bahwa tindakan tersebut adalah salah.

Guru berperan penting dalam lingkungan pendidikan. Jika guru yang mengajar memiliki sifat yang penyayang, sabar maka anak akan lebih mudah memahami pelajaran di sekolah dan juga anak akan lebih bersemangat dalam belajar. Teman-temannya di sekolah pun mempengaruhi kepribadian anak. Jika teman-temannya di sekolah memiliki perilaku yang baik, anak juga akan mengikuti perilaku tersebut.

Seperti misalnya saat ada teman yang terjatuh, teman yang lain menolongnya, bukan malah menertawakan. Pendidikan ilmu memang penting, tapi pendidikan moral jauh lebih penting. Karena memberikan pendidikan moral kepada anak dapat membantu menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Sikap yang harus dimiliki setiap anak adalah kejujuran, sikap saling menghargai, menghormati dan berbagi kepada sesama.

Dengan adanya 3 pusat pendidikan ini, diharapkan orang tua akan lebih paham cara untuk mendidik anak-anaknya. Perlu diingat, hal-hal kecil yang dilakukan oleh anak akan menjadi kebiasaan di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memerhatikan lingkungan-lingkungan sekitar sang anak.

Dengan perhatian yang cukup, anak-anak akan memiliki kepribadian yang sangat baik dan orang-orang di sekitarnya akan merasa nyaman. Namun, perhatian yang berlebihan akan membuat anak menjadi manja dan selalu bergantung kepada orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun