Tanggapan dan Tanggung Jawab Internasional
Penggambaran New Asgard sebagai tempat yang dilupakan oleh dunia menyoroti respons global yang tidak memadai terhadap krisis iklim dan penderitaan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam. Kurangnya bantuan dan perhatian yang diberikan kepada kota di MCU dapat dilihat sebagai cerminan dari terbatasnya tindakan dan dukungan internasional bagi negara-negara rentan yang bergulat dengan dampak perubahan iklim (Brown, 2021). Meskipun menyumbang emisi gas rumah kaca global paling sedikit, negara-negara ini menanggung beban konsekuensinya. Sangat penting bahwa komunitas internasional mengakui tanggung jawabnya terhadap negara-negara ini dan mengambil langkah tegas untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Investasi yang lebih besar dalam pembangunan berkelanjutan, langkah-langkah adaptasi, dan dukungan keuangan sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dan kemakmuran negara-negara ini.
Implikasi Teoretis
Hubungan antara New Asgard dan representasi negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam dapat dipahami melalui bermacam-macam konsep dan framework, yaitu dalam bidang hubungan internasional. Berikut adalah beberapa perspektif teoretis utama yang mendukung hubungan ini:
Tata Kelola Global dan Hubungan Internasional
Hubungan antara New Asgard dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam bersinggungan dengan teori pemerintahan global dan hubungan internasional. Tantangan yang dihadapi negara-negara Kepulauan Pasifik dalam konteks perubahan iklim menyoroti keterbatasan struktur tata kelola global yang ada dan perlunya kerja sama internasional yang efektif. Kerangka teoritis seperti kelembagaan liberal dan saling ketergantungan yang kompleks menekankan peran lembaga internasional, norma, dan kerjasama dalam menangani isu-isu transnasional seperti perubahan iklim (Keohane, 1984; Haas, 1990). Hubungan dengan New Asgard menggarisbawahi pentingnya advokasi diplomatik, keterlibatan multilateral, dan kemitraan pembangunan berkelanjutan dalam memperkuat hubungan internasional dan mendorong aksi kolektif. Mekanisme tata kelola global yang efektif diperlukan untuk memfasilitasi koordinasi, mobilisasi sumber daya, dan koherensi kebijakan antar negara, memastikan respons komprehensif terhadap dampak perubahan iklim pada negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam (Biermann dkk., 2009).
Environmental Security
Kerangka teoretis Environmental Security memberikan wawasan tentang hubungan antara New Asgard dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam. Keamanan lingkungan berfokus pada interaksi antara perubahan lingkungan dan keamanan, menyoroti potensi konflik dan risiko yang terkait dengan degradasi lingkungan. Dalam kasus negara-negara Kepulauan Pasifik, dampak kenaikan permukaan laut mengancam keutuhan wilayah, akses ke sumber daya, dan bahkan warisan budaya. Pemindahan dan migrasi akibat hilangnya lahan layak huni dapat menyebabkan meningkatnya persaingan dan potensi konflik di wilayah tersebut. Penggambaran New Asgard sebagai kota yang dipengaruhi oleh kekuatan eksternal dan diabaikan oleh dunia menarik perhatian pada implikasi keamanan dari perubahan iklim bagi masyarakat yang rentan. Kerangka teoretis ini menekankan pentingnya mengatasi dampak perubahan iklim sebagai bagian dari agenda keamanan yang lebih luas, mempromosikan kerja sama regional dan pencegahan konflik untuk memastikan stabilitas dan kesejahteraan negara yang terkena dampak (Dalby, 2002; Barnett, 2003).
What’s Next?
Tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam membutuhkan evaluasi ulang hubungan internasional melalui lensa keadilan iklim. Sama seperti penduduk New Asgard yang terkena dampak peristiwa di luar kendali mereka, negara-negara Kepulauan Pasifik menanggung beban perubahan iklim meskipun berkontribusi minimal terhadap emisi gas rumah kaca global. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab bersama untuk mengatasi ketidakadilan ini dan berkolaborasi dalam aksi iklim. Seperti yang dikatakan Profesor John Knox, mantan reporter khusus PBB, "Perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut secara tidak proporsional mempengaruhi negara-negara pulau kecil yang tidak berbuat banyak untuk menyebabkan masalah. Ini adalah masalah ketidakadilan lingkungan."
Dengan mempertimbangkantersebut di atas perspektif teoretis tata kelola global dan keamanan lingkungan, kami memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika kompleks antara New Asgard dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam. Pemahaman ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi pendekatan dan strategi kebijakan yang meningkatkan kerja sama internasional, memperkuat tata kelola lingkungan, dan mengatasi risiko keamanan yang terkait dengan perubahan iklim. Ini menggarisbawahi perlunya mekanisme tata kelola global yang efektif dan pendekatan terpadu yang mengintegrasikan kepedulian lingkungan ke dalam agenda keamanan, mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan dan aman bagi New Asgard dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang rentan. Selanjutnya, perspektif ini dapat diterjemahkan ke dalam beberapa kemungkinan solusi, yaitu: