Mohon tunggu...
Jonathan Willem
Jonathan Willem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Semester 4 Program Pendidikan Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran

Mahasiswa biasa yang mencoba menuangkan pikirannya dan berbagi dengan dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

New Asgard dan Negara Kepulauan: Persimpangan Fiksi dan Realita akan Climate Change di Asia Pasifik

1 Juli 2023   21:33 Diperbarui: 1 Juli 2023   22:56 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe memberikan pidato COP26 sembari berdiri dalam air setinggi lutut di Funafuti, Tuvalu, 2021. (CNBC)

Dalam beberapa tahun terakhir, penderitaan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam telah muncul sebagai keprihatinan yang mendesak dalam menghadapi kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Dunia telah menyaksikan kenyataan menyedihkan dari komunitas yang kehilangan rumah dan warisan budaya mereka karena air yang merambah. Meskipun perbandingan ini mungkin tampak jauh bagi banyak orang, kota fiksi New Asgard dari Marvel Cinematic Universe (MCU) dapat menjadi representasi yang kuat dari perjuangan yang dihadapi oleh negara-negara yang rentan ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat dunia telah menyaksikan dampak perubahan iklim yang menghancurkan, di mana beberapa negara pulau di Asia Pasifik, seperti Tuvalu, Kiribati, dan Kepulauan Marshall, menghadapi ancaman eksistensial karena naiknya permukaan laut merambah wilayah mereka, mengikis garis pantai, dan membahayakan keberadaan komunitas mereka (United Nations Framework Convention on Climate Change, n.d.). Beratnya krisis ini tidak dapat dilebih-lebihkan, karena negara-negara ini bergulat dengan pengikisan tanah, pemindahan penduduk, dan ancaman akan kehilangan warisan budaya (United Nations Development Programme, 2019).

Dalam konteks perjuangan negara-negara ini, kota fiksi New Asgard, yang diperkenalkan di MCU, muncul sebagai metafora yang kuat, mewakili perjuangan yang dihadapi oleh negara-negara Kepulauan Pasifik yang rentan ini. Transformasi New Asgard mencerminkan relokasi paksa yang dialami oleh komunitas Pulau Pasifik saat mereka mencari perlindungan dari perairan yang merambah. Koneksi metaforis ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan implikasi mendalam yang dimilikinya untuk hubungan internasional.

Dalam konteks ini, representasi New Asgard On Earth, seperti yang digambarkan dalam 'Avengers: Endgame', merupakan epitomisasi fiksi yang akurat. Dalam film prekuelnya, 'Thor: Ragnarok', kehancuran Asgard membuatnya tidak dapat dihuni, sehingga memaksa penduduknya untuk melarikan diri dan mengungsi di sebuah wilayah kecil yang dikenal sebagai 'New Asgard’. Relokasi penduduk Asgard ke wilayah yang awalnya bukan milik mereka berfungsi sebagai representasi yang secara gamblang selaras dengan beberapa kemungkinan skenario yang mungkin dihadapi negara-negara kepulauan pasifik di masa mendatang. Selanjutnya, New Asgard Berfungsi sebagai representasi normatif dari masalah karena memulai wacana tentang novel, solusi kreatif untuk situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Representasi ini digunakan bukan dengan maksud untuk melemahkan beratnya dilema dan realitas yang dialami oleh bangsa-bangsa, melainkan untuk mencontohkan perlunya pergeseran pemahaman kita tentang isu-isu yang menjadi inti wacana ini. Dengan melakukan itu, kami juga bermaksud untuk mengukir ruang bagi cara komunal dalam melihat dunia secara konsisten, berbagi sejumlah titik referensi yang memberikan dasar bagi wacana dan tindakan sehari-hari.

Kehancuran Asgard (Marvel Studios)
Kehancuran Asgard (Marvel Studios)
Apa Kesamaan Keduanya?

Transformasi Fisik

Di film, Asgard mengalami transformasi fisik yang dramatis ketika dihancurkan dan kemudian dibangun kembali sebagai New Asgard. Demikian pula, negara-negara Kepulauan Pasifik menyaksikan erosi garis pantai mereka, hilangnya tanah yang dapat dihuni, dan perpindahan penduduk mereka karena naiknya permukaan laut. Dampak perubahan iklim terhadap negara-negara tersebut sangat merusak, dengan beberapa pulau mengalami hilangnya hingga 90% daratannya (Australian Government, 2020). Saat rumah dan komunitas terendam, orang-orang dari negara-negara ini terpaksa meninggalkan tanah leluhur mereka dan mencari perlindungan di tempat lain, sama seperti warga New Asgard yang harus beradaptasi dengan lokasi pesisir baru mereka.

Identitas dan Kehilangan Budaya

New Asgard juga mewakili hilangnya identitas budaya dan warisan yang dialami oleh negara-negara Kepulauan Pasifik. Saat penduduk New Asgard berjuang untuk menciptakan kembali cara hidup Norse mereka di negeri asing, penduduk Kepulauan Pasifik menghadapi erosi tradisi budaya, bahasa, dan hubungan leluhur mereka. Pulau-pulau ini memiliki permadani budaya yang kaya yang dijalin dari generasi ke generasi, dengan hubungan mendalam dengan alam sekitarnya. Namun, kehancuran akibat perubahan iklim mengancam kemampuan mereka untuk mewariskan pengetahuan, mempraktikkan ritual, dan melestarikan identitas unik mereka (Climate Outreach, 2021). Pengikisan tanah, situs budaya, dan adat tradisional semakin mengikis esensi warisan budaya mereka.

Tantangan Ekonomi

Tantangan ekonomi yang dihadapi oleh New Asgard mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Kepulauan Pasifik yang tenggelam. Sebagai buntut dari peristiwa dahsyat di Marvel Universe, kota ini dibiarkan hancur secara ekonomi, dengan mengandalkan perikanan sebagai industri utamanya. Negara-negara Kepulauan Pasifik juga sangat bergantung pada perikanan dan pariwisata, yang keduanya terancam oleh perubahan lingkungan, berkurangnya stok ikan, dan hilangnya wilayah pesisir yang masih asli. Pemanasan lautan menyebabkan pemutihan karang dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut, berdampak pada populasi ikan (Samoan Observer, 2022). Kerentanan ekonomi ini memperburuk situasi yang sudah genting yang dihadapi oleh negara-negara ini, semakin memperdalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun