Selain hashtag EndSARS, ada juga tagline "Soro Soke" yang jika kita lihat dalam platform twitter, maka kita dapat melihat banyak video, gambar, dan cuitan mengenai aksi masyarakat dan tuntutan pembubaran SARS. Postingan-postingan tersebut menuai banyak like, retweet dan komentar dari pengguna media sosial lain.
Peran media sosial sangat penting dalam memobilisasi kaum muda dalam aksi protes. Para pemimpin pemikiran, terutama selebritas dan aktivis hak asasi manusia, memobilisasi para pengunjuk rasa melalui saluran media sosial, yang menarik banyak pengunjuk rasa baik daring maupun luring. Salah satunya dukungan dari CEO Twitter, Jack Dorsey, yang mem-posting tautan donasi mendukung #EndSARS. "Berdonasi via #Bitcoin untuk mendukung #EndSARS," kata Dorsey sembari mengutip tautan dari Feminist Coalition, salah satu kelompok yang paling vokal mendukung aksi protes di Nigeria. Selain berfungsi sebagai peningkatan kesadaran tentang kekerasan polisi dan mengoordinasikan aksi protes di lapangan, para pengorganisir juga memanfaatkan tagar #EndSARS di media sosial untuk menjalin komunikasi dengan relawan, mengumpulkan donasi, serta memberikan laporan rutin tentang penggunaan dana yang terkumpul. Informasi lain yang disebarkan mencakup bantuan darurat serta panduan untuk menghadapi potensi pemadaman internet.
Dampak dari masyarakat yang terintegrasi serta pergerakkan massa yang masif mengakibatkan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menginstruksikan kepada Irjen Pol Adamu untuk menangani secara serius kekhawatiran masyarakat Nigeria atas dugaan aksi brutal polisi tersebut. Kemudian pada hari Minggu, 11 Oktober 2020, Kepolisian Nigeria melalui Irjen Pol Muhammed Adamu menyatakan bahwa Satuan Khusus Anti Perampokan (SARS) yang mendapatkan protes dari warga karna dugaan tindakan brutal, dibubarkan. Melansir dari pernyataan yang dirilis Kepolisan Nigeria dalam akun twitternya, lebih lanjut, seluruh anggota polisi dari SARS akan dipindah ke bagian unit lain dan untuk menanggapi laporan tindak kriminal terhadap masyarakat, akan dibentuk tim investigasi yang melibatkan organisasi masyarakat sipil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H