Mohon tunggu...
Jonathan Aditya Widjanarko
Jonathan Aditya Widjanarko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Sekolah Dasar: Pendampingan Kegiatan Belajar Bahasa Inggris di Dusun Sawahan 13

8 Juli 2024   23:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   23:35 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN UPN "Veteran" Yogyakarta Angkatan 81 Kelompok 110/dokpri

BAHASA INGGRIS

Bahasa Inggris merupakan bahasa universal karena digunakan oleh sebagian besar negara di dunia sebagai bahasa utama. Bahasa ini merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia. Setiap hari, jutaan orang menggunakan bahasa inggris di tempat kerja maupun di kehidupan sosial. Ketika kepala negara saling bertemu dalam konferensi tingkat dunia, bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling sering digunakan. Begitu pula saat orang-orang dari bangsa yang berbeda saling bertemu, bahasa Inggris adalah satu-satunya bahasa penghubung yang digunakan oleh mereka. Oleh karenanya, Selain itu, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa internasional yang penting untuk dikuasai atau dipelajari setelah kita mempelajari bahasa asli negara kita masing-masing.

Kemampuan bahasa Inggris memiliki kaitan erat dengan kemajuan suatu negara. Kultur dalam satu negara juga dapat berubah seiring dengan keterbukaan mereka terhadap informasi, yang didapatkan dengan inisiatif para warga-nya untuk mendapatkan sumber berita yang kredibel, pengetahuan yang tidak mengenal batas hingga kecenderungan untuk membagikan topik-topik yang bersifat krusial. Tidak berhenti sampai di sana, kaitan ini bahkan berpengaruh pada kondisi ekonomi dan jumlah pendapatan. Menurut data bank dunia pada tahun 2017, pendapatan bersih per kapita memiliki kesinambungan dengan kemampuan bahasa Inggris suatu negara. Semakin baik kemampuannya, semakin tinggi pula pendapatan yang didapatkan. Pendapatan per kapita di Indonesia berada di peringkat sangat rendah walau kemampuan bahasa Inggris-nya berada satu level di atasnya. Tingginya angka populasi di Indonesia juga menyumbang peran dalam rata-rata keseluruhan.

Dalam hal ini, tak dapat dipungkiri bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa pergaulan internasional yang sangat erat kaitannya dengan tingkat keberhasilan sumber daya manusia. Kemanapun kita pergi ke belahan dunia manapun, kita diperhadapkan dengan bahasa inggris. Pola pikir tersebut harus kita tanamkan sejak kecil untuk membentuk generasi yang mampu bersaing dengan negara lain.

SEBERAPA PENTING BAHASA INGGRIS?

Bahasa Inggris menjadi penting ketika kita ingin mengeksplorasi dan meningkatkan peluang karir serta studi untuk mempersiapkan masa depan. Pentingnya bahasa Inggris tak hanya dirasakan oleh remaja atau orang dewasa, namun anak-anak juga harus mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris yang dari pengajar yang kapabel dan berkapasitas. Seperti misalnya, ketika seorang anak ditanya mengenai apa jenis pekerjaan yang ingin mereka capai nanti, tidak sedikit jenis pekerjaan yang mereka pilih memaksa mereka untuk berbicara dan fasih untuk berbahasa inggris. Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai bahasa inggris merupakan suatu kebutuhan, bukan lagi sebuah keharusan.

Bagi sebagian orang di Indonesia, mempelajari bahasa Inggris masih merupakan sesuatu yang sukar, dan bahkan terkadang menakutkan bagi beberapa kalangan, khususnya anak-anak yang sudah terbiasa mengucapkan bahasa Indonesia atau bahasa daerah mereka. Selain itu, ada anggapan bahwa orang yang mengucapkan bahasa Inggris adalah orang yang kebanyakan gaya dan tidak perlu dipelajari sehingga orang merasa malu untuk berlatih.

Menurut data, kemampuan penduduk Indonesia untuk berbahasa Inggris berada di angka yang cukup rendah. Data Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) 2023 menunjukkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia berada di peringkat 79 dari 113 negara. Data indeks tersebut menunjukkan skor bahasa Inggris masyarakat Indonesia sebesar 469. Data ini juga dilengkapi dengan jumlah geografis yang menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Jawa menjadi wilayah dengan kecakapan tertinggi, sementara Papua menunjukkan kecakapan paling rendah. Hal ini menjadi tantangan dan halangan yang harus dihadapi karena ketidakmerataan akses pendidikan yang melapisi setiap jengkal tanah air.

Dari sini kita dapat melihat bahwa anak-anak Indonesia tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Mereka memiliki mimpi yang tinggi tetapi tidak dibarengi dengan kesempatan yang serupa dengan anak-anak di kota besar yang dengan mudahnya mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan. Dengan ini, kita semua sepakat bahwa kemahiran bahasa Inggris merupakan elemen krusial dalam persiapan menghadapi Indonesia emas pada tahun 2045. Khusus bagi pemerintah, perlu menetapkan tingkat kemahiran minimal untuk pengajar bahasa Inggris, serta memberikan akses kepada masyarakat untuk program pembelajaran sehingga memiliki kemahiran yang baik dalam bahasa Inggris

USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS

Sebagai warga negara, ada beberapa cara untuk meningkatkan pemahaman berbahasa Inggris untuk anak-anak, khususnya mereka yang tidak memiliki akses dan kesempatan yang sama dengan masyarakat yang ada di kota. Salah satu cara efektif untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris adalah dengan mencari partner/rekan dalam mengucapkan bahasa Inggris. Rekan ini dapat berfungsi sebagai pengoreksi maupun rekan dalam berdialog. Selain itu, pemanfaatan media komunikasi seperti film, gambar, maupun animasi juga dapat dimaksimalkan supaya terlihat lebih inovatif dan profesional

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan pemerataan pendidikan terutama di desa adalah dengan membawa bahasa inggris ke tengah anak-anak. Materi yang dibawakan tentu harus bervariatif dan menarik perhatian agar anak-anak tidak cepat bosan. Hal inilah yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta kelompok 110 yang berkolaborasi dengan Universitas Sanata Dharma di Dusun Sawahan 13, Desa Jatiayu, Kec. Karangmojo, Kab. Gunung Kidul. Program bimbingan dan pendampingan belajar bahasa Inggris dilaksanakan 2 kali, yaitu pada tanggal 5 dan 8 Juli 2024. Program kerja yang dihadiri oleh siswa berumur 5-12 tahun ini merupakan program kerja kolaborasi antar 2 universitas yang telah kami rencanakan supaya lebih efektif, efesien, dan tepat sasaran.

Program bimbingan ini dilandasi oleh keinginan kami untuk dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya pada bidang pendidikan. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), anak-anak di Sawahan 13 tidak mendapatkan materi bahasa Inggris di sekolah mereka. Mereka baru akan mendapatkannya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini menandakan bahwa pendidikan belum sepenuhnya merata bahkan di pulau Jawa sekalipun. Berangkat dari kisah ini, kami mengadakan program tersebut untuk membekali anak-anak untuk belajar bahasa Inggris. Kegiatan kami mulai dengan perkenalan dan dilanjutkan oleh materi mengeja. Kami menggunakan media video melalui platform youtube untuk memudahkan mereka dalam memahami materi yang kami bawakan. Selanjutnya, materi kami lanjutkan dengan memperkenalkan nama-nama seperti buah dan hewan, kemudian kami mengajarkan bagaimana mengeja kalimat tersebut dengan benar. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 15 anak yang dengan antusias menyimak materi yang kami bawa. Mereka mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris adalah pelajaran yang seru untuk dipelajari.

KKN UPN
KKN UPN "Veteran" Yogyakarta Angkatan 81 Kelompok 110/dokpri

Kemudian pada pelaksanaan kedua, anak-anak yang datang berkisar 19 orang. Kami memulai kegiatan dengan mengingat kembali materi pertemuan pertama, yaitu mengeja huruf. Kegiatan kemudian dilanjutkan pada pengenalan angka 1-20 dalam bahasa Inggris. Supaya dapat lebih fokus dan komprehensif, kami membagi anak-anak ke dalam 3 kelompok.

Output yang kami harapkan adalah anak-anak di Dusun Sawahan 13 telah mengerti bagaimana mengeja dan berhitung dalam bahasa Inggris serta memahami beberapa kata baru untuk memperkaya perpustakaan kosakata mereka. Selain itu, dengan diperkenalkannya bahasa Inggris sedari dini, kami harapkan setidaknya mereka tidak benar-benar buta akan bahasa asing dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun