desa adalah dengan membawa bahasa inggris ke tengah anak-anak. Materi yang dibawakan tentu harus bervariatif dan menarik perhatian agar anak-anak tidak cepat bosan. Hal inilah yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta kelompok 110 yang berkolaborasi dengan Universitas Sanata Dharma di Dusun Sawahan 13, Desa Jatiayu, Kec. Karangmojo, Kab. Gunung Kidul. Program bimbingan dan pendampingan belajar bahasa Inggris dilaksanakan 2 kali, yaitu pada tanggal 5 dan 8 Juli 2024. Program kerja yang dihadiri oleh siswa berumur 5-12 tahun ini merupakan program kerja kolaborasi antar 2 universitas yang telah kami rencanakan supaya lebih efektif, efesien, dan tepat sasaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan pemerataan pendidikan terutama diProgram bimbingan ini dilandasi oleh keinginan kami untuk dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya pada bidang pendidikan. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), anak-anak di Sawahan 13 tidak mendapatkan materi bahasa Inggris di sekolah mereka. Mereka baru akan mendapatkannya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini menandakan bahwa pendidikan belum sepenuhnya merata bahkan di pulau Jawa sekalipun. Berangkat dari kisah ini, kami mengadakan program tersebut untuk membekali anak-anak untuk belajar bahasa Inggris. Kegiatan kami mulai dengan perkenalan dan dilanjutkan oleh materi mengeja. Kami menggunakan media video melalui platform youtube untuk memudahkan mereka dalam memahami materi yang kami bawakan. Selanjutnya, materi kami lanjutkan dengan memperkenalkan nama-nama seperti buah dan hewan, kemudian kami mengajarkan bagaimana mengeja kalimat tersebut dengan benar. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 15 anak yang dengan antusias menyimak materi yang kami bawa. Mereka mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris adalah pelajaran yang seru untuk dipelajari.
Kemudian pada pelaksanaan kedua, anak-anak yang datang berkisar 19 orang. Kami memulai kegiatan dengan mengingat kembali materi pertemuan pertama, yaitu mengeja huruf. Kegiatan kemudian dilanjutkan pada pengenalan angka 1-20 dalam bahasa Inggris. Supaya dapat lebih fokus dan komprehensif, kami membagi anak-anak ke dalam 3 kelompok.
Output yang kami harapkan adalah anak-anak di Dusun Sawahan 13 telah mengerti bagaimana mengeja dan berhitung dalam bahasa Inggris serta memahami beberapa kata baru untuk memperkaya perpustakaan kosakata mereka. Selain itu, dengan diperkenalkannya bahasa Inggris sedari dini, kami harapkan setidaknya mereka tidak benar-benar buta akan bahasa asing dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H