Mohon tunggu...
Jonathan Aditya Widjanarko
Jonathan Aditya Widjanarko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

The ITB Berlin (Internationale Tourismus-Borse Berlin) sebagai Wadah Diplomasi Publik Indonesia dalam Rangka Penguatan Sektor Pariwisata

1 Juni 2024   18:25 Diperbarui: 1 Juni 2024   18:34 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era modern saat ini, hard diplomacy sudah tidak lagi menjadi pilihan utama untuk mencapai kepentingan nasional  suatu negara. Sebaliknya diplomasi  kebudayaan  atau  penggunaan soft power diplomacy menjadi satu opsi bagi negara-negara di dunia. Penggunaan diplomasi publik saat ini sudah semakin ditingkatkan. 

Dengan adanya perkembangan teknologi, globalisasi, serta gaya politik luar neger masing-masing negara turut serta dapat mempengaruhi perkembangan diplomasi. Adanya soft power yang lebih menekankan pada sikap kooperatif, serta keefektifan dalam pelaksanaannya membuat diplomasi publik semakin difavoritkan oleh negara-negara. 

Dalam implementasinya, diplomasi publik bertujuan untuk mempengaruhi opini publik di negara asing secara langsung. Ini mencakup upaya untuk membentuk citra negara, meningkatkan pemahaman tentang kebijakan luar negeri, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat internasional. 

Salah satu dari banyaknya instrumen diplomasi publik adalah diplomasi pariwisata. Diplomasi pariwisata merupakan strategi yang digunakan oleh negara untuk mempromosikan pariwisata sebagai sarana memperkuat hubungan internasional, meningkatkan citra negara, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Diplomasi ini merupakan salah satu instrumen bagi  Indonesia untuk meningkatkan kualitas dari pariwisata khususnya pariwisata  budaya di Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan beragam budaya yang meliputi berbagai suku, ras, kepercayaan, agama, seni, dan budaya daerah. Kekayaan dan keberagaman budaya seperti tradisi, kesenian, serta ritual agama dan kepercayaan, menarik minat besar dari wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, untuk mengunjungi Indonesia. 

Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan utama wisatawan dari seluruh dunia. Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia juga menjadi potensi berharga untuk masa kini dan masa depan. Posisi ini mendorong pemerintah, pemangku kepentingan di sektor pariwisata, dan pelaku industri pariwisata untuk terus meningkatkan kualitas industri pariwisata di Indonesia. 

Kebijakan pariwisata nasional Indonesia juga secara tegas menetapkan keanekaragaman budaya di Indonesia sebagai salah satu fokus utama pengembangannya. Hal ini terbukti dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009, yang mencantumkan bahwa budaya merupakan salah satu sumber daya untuk pembangunan pariwisata nasional. 

Undang-undang ini juga menjelaskan bahwa keanekaragaman budaya nasional yang kaya merupakan basis strategis untuk pengembangan pariwisata. Pariwisata budaya tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi tetapi juga manfaat budaya yang saling mendukung. Keragaman budaya di berbagai daerah Indonesia membuat pariwisata budaya menjadi pionir penting dalam mencapai tujuan ekonomi nasional. 

Dengan menjadikan destinasi pariwisata budaya sebagai tujuan utama wisatawan, terutama dari luar negeri, pariwisata budaya menjadi sarana nyata bagi Indonesia untuk menerapkan diplomasi kebudayaan. Diplomasi kebudayaan ini dijalankan melalui promosi pariwisata budaya ke luar negeri, baik di tingkat regional maupun internasional. Berdasarkan penjelasan dalam pendahuluan, artikel ini akan membahas upaya Indonesia dalam meningkatkan pariwisata budaya melalui diplomasi kebudayaan.

Salah satu wadah bagi Indonesia dalam mengembangkan serta mempromosikan wajah pariwisatanya adalah melalui The ITB Berlin (Internationale Tourismus-Brse Berlin). ITB Berlin adalah pameran pariwisata terbesar di dunia. ITB Berlin berlangsung setiap tahun pada bulan Maret di Messe Berlin. 

ITB Berlin telah berjalan sejak tahun 1966 dan kini telah berhasil menyelenggarakan acara cabang di China, India, dan Singapura. Pada tahun 2020 ITB Berlin tidak diadakan. Karena cepatnya penyebaran virus corona baru (COVID-19), Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ekonomi Federal telah menyatakan bahwa ITB Berlin dibatalkan. 

Kemudian ITB Berlin tahun 2021 dan 2022 berlangsung secara virtual. Selanjutnya pada tahun 2023, ajang pameran pariwisata yang spektakuler ini mempertemukan semua pelaku pariwisata dunia, dihadiri oleh 1.000 buyers, 23.000 convention visitor, 50.000 private visitor dan 115.000 trade visitor dan lokasi pameran yang sangat luas yakni 160 ribu meter persegi dengan total nilai transaksi lebih dari 6,7 miliar Euro.

Pada tahun 2024 ini ITB Berlin diadakan kembali secara luring di Berlin pada tanggal 5 - 7 Maret 2024. Acara yang bertemakan "Pioneer the Transition in Travel & Tourism. Together" ini merefleksikan semangat untuk memperkuat jaringan global dalam industri pariwisata dan meningkatkan promosi destinasi wisata serta mendukung pertumbuhan pariwisata secara berkelanjutan. 

ITB Berlin sukses diselenggarakan selama 3 hari, dengan partisipasi 5.639 eksibitor dari 170 negara dan kehadiran 100.000 pengunjung dari industri pariwisata yang berasal dari 170 negara. Dari jumlah pengunjung tersebut, 79% berasal dari negara-negara Eropa, 11% dari Asia, 6% dari Amerika, 3% dari Afrika, dan 1% dari Oseania. 

ITB Berlin 2024 juga diliput oleh lebih dari 3.200 wartawan serta 300 travel bloggers dari berbagai negara. Selain itu, ITB Berlin juga memiliki kongres. Kongres juga berlangsung, menghadirkan 400 pembicara dalam lebih dari 200 sesi seminar yang dihadiri lebih dari 24.000 peserta. Seminar tersebut membahas berbagai tema seperti digitalisasi, transformasi digital, penggunaan kecerdasan buatan, dan keberlanjutan.

kemlu.go.id
kemlu.go.id

Delegasi Indonesia pada ITB Berlin 2024 dipimpin oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bersama 92 pelaku industri pariwisata, termasuk penyedia jasa akomodasi, agen perjalanan, operator tur, serta Destination Management Company (DMC) dari Indonesia, untuk mempromosikan dan menjual berbagai paket wisata. 

Pembukaan Paviliun Indonesia dilakukan pada 5 Maret 2024 oleh Wakil Menteri Pariwisata, didampingi oleh Wakil Kepala Perwakilan Berlin. Selanjutnya Wamenpar bersinergi dengan Dinparekraf DKI Jakarta untuk mengurus booth Paviliun seluas 296 m2. Tema yang diusung Indonesia pada ITB Berlin kali ini adalah "Regenerative Tourism" dan menonjolkan Lima Destinasi Super Prioritas. 

Kelima destinasi super prioritas tersebut antara lain: 1) Mandalika, Nusa Tenggara Barat; 2) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; 3) Likupang, Sulawesi Utara; 4) Danau Toba, Sumatra Utara dan; 5) Borobudur, Jawa Tengah. Promosi ini diharapkan dapat meningkatkan popularitas Lima Destinasi Super Prioritas dan destinasi wisata lainnya di Indonesia di kancah internasional, sehingga menjadi destinasi kelas dunia selain Bali yang saat ini menjadi andalan pariwisata Indonesia. 

Selain itu, sebagai bagian dari crowd puller dan atraksi pada Pavilliun Wonderful Indonesia, Dinas Parekraf Provinsi DKI Jakarta turut menghadirkan Abang None Jakarta selaku Duta Pariwisata Jakarta dan satu orang pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya untuk memperkenalkan seni membatik Betawi dengan mengajak pengunjung untuk melakukan worskhop membatik.

Target transaksi Indonesia pada ITB Berlin 2024 adalah sebesar 300.000 pax dengan target devisa sebesar IDR 5,2 triliun, guna mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2024 sebanyak 7,4 juta kunjungan. Setelah tiga hari pelaksanaan, dilaporkan tercapai transaksi sebanyak 356.787 pax atau 108,12% dari target, dengan devisa sebesar Rp. 8.059.390.185.600. 

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi salah satu destinasi pariwisata teratas bagi pasar Eropa dan dunia. Diplomasi publik Indonesia pada kegiatan ITB Berlin ini turut membantu Indonesia berinvestasi dalam eskalasi kuantitas wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Indonesia menawarkan sejumlah destinasi wisata yang unik, nyaman, serta hangat bagi siapapun yang berkunjung ke Indonesia. Dengan begini, tentu akan berdampak pada perekonomian negara dan berdampak pada pegiat UMKM lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun