Mohon tunggu...
Jonathan Aditya Widjanarko
Jonathan Aditya Widjanarko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komitmen Brunei dan Turki dalam Meningkatkan Kerja Sama Bilateral

16 Juni 2023   20:46 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:51 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Brunei Darussalam adalah sebuah negara kesultanan di Asia Tenggara yang hanya memiliki luas sekitar 5.765 km persegi. Per tahun 2020, Brunei memiliki populasi sebanyak 460.365 jiwa yang diisi oleh kelompok etnis Melayu (65,7%), Tionghoa (10,3%), dan sisanya merupakan suku-suku lain, seperti suku Kedayan, Tutong, Belait, Bisaya, Dusun serta Murut (24%).  Dengan luas negara yang hampir sama dengan provinsi Bali, hal ini menjadikan negara Brunei Darussalam sebagai negara terkecil nomor 2 di Asia Tenggara setelah Singapura yang hanya memiliki luas sebesar 728,6 km persegi.

            Kerjasama bilateral Brunei dan Turki diwarnai dengan sejarah yang cukup panjang. Dukungan Turki dan Brunei dimulai bahkan sebelum Brunei merdeka. Turki mendukung keputusan Brunei untuk tidak bergabung dengan Malaysia pada tahun 1963 termasuk pemulihan Dewan Legislatif di masa depan, dengan pemilihan yang akan diadakan pada awal tahun 1965. Selain itu, Turki juga mendukung masuknya Brunei ke ASEAN sebagai anggota keenam pada tahun 1984.

            Tak berhenti sampai situ, Turki juga membantu Brunei untuk meningkatkan hubungan diplomatiknya dengan Malaysia dan Indonesia pada 1987 dan 1988, sehingga Brunei memiliki hubungan yang dekat dengan dua negara tetangga tersebut. Hubungan Brunei dan Turki terus lanjut hingga kini. Pada tahun 2018, volume perdagangan antara kedua negara adalah US$4,9 juta. Brunei dan Turki sama-sama mempertahankan kerjasama bilateral, ditambah kedua negara sama -- sama tergabung melalui keanggotaan dan kegiatan yang kedua negara lakukan dibawah naungan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

            Hubungan kedua negara juga tercermin dari kerjasama yang dilakukan dalam beberapa aspek. Beberapa aspek tersebut adalah:

1. Ekonomi dan Perdagangan: Brunei dan Turki memiliki potensi untuk saling menguntungkan dalam hal ekonomi dan perdagangan. Brunei, sebagai produsen minyak dan gas alam yang kaya, dapat menjadi sumber impor minyak bagi Turki. Sedangkan Turki dapat mengekspor produk manufaktur seperti tekstil, peralatan elektronik, dan mesin ke Brunei. Kedua negara telah melakukan kunjungan dagang dan pameran untuk memperkuat hubungan ekonomi mereka. Selain itu, Turki memiliki minat dalam mengimpor minyak dan gas alam dari Brunei, sementara Brunei tertarik dengan produk-produk manufaktur Turki seperti tekstil, peralatan elektronik, dan mesin. Kedua negara juga telah menjalin kerjasama di sektor pariwisata, dengan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan antara keduanya.

2. Investasi: Brunei dapat memanfaatkan hubungan dengan Turki untuk menarik investasi dalam berbagai sektor. Turki memiliki minat dalam meningkatkan investasinya di Brunei. Bidang-bidang potensial untuk investasi termasuk energi, infrastruktur, pariwisata, dan sektor properti. Brunei juga dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi Turki dalam pengembangan infrastruktur dan pembangunan ekonomi. Investasi dalam infrastruktur, energi, pariwisata, dan sektor properti juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Brunei.

3. Pendidikan: Kerjasama pendidikan antara Brunei dan Turki telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Turki telah membuka sekolah di Brunei yang mengajarkan kurikulum pendidikan Turki. Program pertukaran pelajar, kolaborasi penelitian, dan transfer pengetahuan dapat membantu memperkaya pengalaman pendidikan siswa dan memperluas basis pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu.

4. Pariwisata: Sebagai negara dengan kualitas pendidikan yang sangat baik, kedua negara telah bekerja sama untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan antara Brunei dan Turki. Kedua negara memiliki potensi untuk mengembangkan kerjasama pariwisata. Brunei memiliki kekayaan alam dan keindahan alam yang menarik, seperti hutan hujan tropis, pantai-pantai yang indah, dan kekayaan budaya yang unik. Sementara itu, Turki memiliki daya tarik wisata yang luas, termasuk situs sejarah dan arkeologi yang terkenal seperti Istanbul, Kapadokia, dan Pamukkale. Kerjasama di bidang pariwisata antara Turki dan Brunei dapat mencakup pertukaran informasi pariwisata, promosi wisata, dan pembangunan produk wisata bersama. Dengan saling mempromosikan destinasi pariwisata mereka, kedua negara dapat menarik wisatawan yang mencari pengalaman yang berbeda dan unik.

5. Budaya dan Pertukaran Seni: Brunei dan Turki juga telah melakukan kerjasama dalam bidang budaya dan seni. Pertukaran budaya antara kedua negara melalui pameran seni, pertunjukan musik dan tari tradisional, serta kegiatan pertukaran seniman telah dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan penghormatan antara kedua budaya. Dan juga ada pertukaran pelajar antar kedua negara, yang bertujuan untuk mengenakan budaya dan seni pada masing-masing negara. Pertukaran keagamaan, kegiatan budaya, dan penelitian lintas budaya dapat membantu memperkaya warisan budaya dan memperdalam pemahaman keagamaan di Brunei.

            Kedua negara juga sering melakukan kunjungan kenegaraan. Yang terbaru, Brunei melakukan kunjungan ke Turki pada Maret 2023. Pertemuan ini dimanfaatkan oleh kedua belah pihak untuk melakukan pembahasan komprehensif, salah satunya adala bidang investasi yang akan memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan. Selain itu, kedua belah pihak juga membahas industri pertahanan, energi, pariwisata, kesehatan, keuangan Islam, dan produksi halal.

            Kedua negara terus berkomitmen untuk terus mengembangkan hubungan kerjasamanya. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, lebih jauh lagi, mereka membahas mengenai perkembangan global terkini dan isu-isu terkait Palestina, muslim Rohingya, dan islamofobia. Erdogan dan Sultan Hassanal Bolkiah menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama di platform regional dan internasional seperti ASEAN dan OKI (Organisasi Kerjasama Islam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun