IJEPA atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Japan Economic Patnership Agreement adalah kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang yang dijalankan dalam aspek ekonomi dengan tujuan mempererat kemitraan ekonomi dibidang perdagangan, invertasi, jasa dan ketenaga kerjaan antara kedua negara secara objektif, proporsional dan struktur.Â
Sejak dibuatnya IJEPA pada 20 Agustus 2007 yang pada saat itu ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, IJEPA tidaklah langsung bergerak dalam menjalankan misinya dikarenakan beberapa persiapan dan IJEPA baru beroprasi pada 1 Juli 2008.Â
Menurut pusat kebijakan perdagangan luar negeri selain memberikan manfaat dalam mempererat kemitraan, IJEPA juga pada 1 dekade terakhir secara signifikan dinilai cukup meningkatkan nilai ekspor non-migas Indonesia kepada Jepang, tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap impor non-migas Indonesia dari Jepang, yang dimana Indonesia dinilai unggul dari sisi perdagangan dikarenakan mampu meningkatkan persentasi ekspor kepada Jepang.Â
Dengan demikian persentase ekspor non-migas Indonesia ke Jepang cenderung Fluktuatif dan meningkat, yang dimana hal tersebut dinilai sangat baik dalam meningkatkan perekonomian Indonesia di 1 dekade terakhir.
Dilain hal dalam beberapa tahun terakhir menurut penjelasan ITC Trade MAP, dalam hal peningkatan kinerja perdagangan barang menjelaskan apabila eksport Indonesia dengan Jepang pada periode 2020- 2023 meningkat yang dimana pada tahun 2020 unit value pada ekspor Indonesia kepada Jepang sebesar 13,662,871. dan pada tahun 2023 unit value mencapai 24,845,365. Dimana persentasi ini lebih besar dibandingkan dengan nilai unit value pada eksport Indonesia dengan Jepang. Hal tersebut salah satu indikator dalam keberhasilan IJEPA yang benefisial terhadap negara Indonesia dalam hal kinerja ekspor dan impor antara negara Indonesia dengan Jepang.Â
1. Tabel indeks persentase unit value ekspor Indonesia kepada Jepang pada periode 2020 dan 2023.Â
I.I. Tabel indeks unit value keseluruhan pada 2020 dan 2023.Â
I.II. Tabel Indeks Unit Value spesifik dari beberapa label produk pada 2020 dan 2023.Â
Secara garis besar kerjasama IJEPA memberikan positif signifikan terhadap peningkatan ekspor non-migas Indonesia ke Jepang, namun tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan impor non-migas Indonesia dari Jepang sebelum dan sesudah adanya IJEPA, maka dari itu adanya IJEPA memberikan manfaat yang besar bagi perdagangan luar negeri Indonesia karena terbukti mampu meningkatkan ekspor non-migasIndonesia ke Jepang.
Kerjasama kedua negara dapat semakin dipererat dengan lebih mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian IJEPA dan dalam rangka memperluas pemanfaatan IJEPA, pemerintah Indonesia menyampaikan pendapat mengenai ekspor-impor kepada pemerintah Jepang untuk melakukan bilateral monitoring utilisasi IJEPA secara temporer untuk mengetahui persentaseoptimalisasi pemanfaatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H