Mohon tunggu...
Jonathan Stanley
Jonathan Stanley Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penghapusan Kemiskinan Global

5 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   12:30 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lingkungan dan perubahan iklim memiliki dampak yang luas dan kompleks terhadap masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam di seluruh dunia, seperti banjir, kekeringan, badai, dan gempa bumi. Bencana alam yang terjadi dapat menghancurkan mata pencaharian, infrastruktur, dan sumber daya produktif, serta menjatuhkan masyarakat yang sudah rentan ke dalam kemiskinan yang lebih dalam.

Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim tentunya dapat memengaruhi sumber daya alam yang merupakan mata pencaharian utama bagi banyak orang. Misalnya, perubahan pola curah hujan dan peningkatan kekeringan dapat menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, kegagalan panen, dan peningkatan kelaparan di wilayah pedesaan. Demikian pula, perubahan suhu laut dapat memengaruhi sektor perikanan dan memengaruhi mata pencaharian nelayan yang bergantung pada tangkapan ikan. Ketidakstabilan sumber daya alam ini secara langsung berdampak pada kemiskinan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

  • Konflik dan ketidakstabilan

Konflik dan ketidakstabilan politik menjadi faktor yang signifikan dalam menjadikan pengentasan kemiskinan sulit di dunia. Keberadaan konflik bersenjata, perang saudara, dan ketidakstabilan politik menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi upaya pengurangan kemiskinan. Konsekuensinya adalah penghancuran infrastruktur, kerugian ekonomi, pengungsi massal, dan gangguan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, ketidakstabilan politik juga dapat menghambat investasi asing, pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan ketidakpastian dalam lapangan kerja. Kombinasi dari ketidakstabilan ekonomi, kerentanan sosial, dan gangguan akses terhadap sumber daya menyebabkan masyarakat miskin terjebak dalam siklus kemiskinan.

Dalam rangka mengatasi situasi tersebut, sangat penting untuk mendorong perdamaian, membangun institusi yang stabil, dan menjamin keadilan sosial guna menciptakan lingkungan yang mendukung dalam usaha mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan global dalam hal memberantas kemiskinan, telah dilakukan berbagai upaya yang melibatkan pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Terdapat banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia, seperti: membentuk program penanggulangan kemiskinan, investasi dalam pendidikan dan keterampilan, meningkatkan pemberdayaan ekonomi, dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan.

Salah satu upaya yang signifikan untuk mengurangi kemiskinan global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia adalah melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals (SDGs)). SDGs adalah serangkaian tujuan yang disepakati secara global oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk dicapai pada tahun 2030. SDGs memiliki total 17 tujuan dan 169 target yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh di seluruh dunia. SDGs menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals (MDGs)) yang berakhir pada tahun 2015.

SDGs mencakup berbagai isu yang menjadi tantangan global, termasuk namun tidak terbatas pada: pengurangan kemiskinan, pemberantasan kelaparan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, akses terhadap air bersih dan sanitasi, pengembangan energi terbarukan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, perlindungan lingkungan, dan mitigasi perubahan iklim.

Tujuan SDGs memiliki keterkaitan dan saling memengaruhi satu sama lain. Hal ini berarti bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai hanya melalui pendekatan sektoral atau fokus pada satu isu saja. SDGs menyediakan suatu kerangka kerja yang komprehensif dan menyeluruh yang mencerminkan hubungan yang saling terkait antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. SDGs menyoroti pentingnya kerjasama dan partisipasi semua pemangku kepentingan, seperti pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, masyarakat sipil, dan individu. Untuk mencapai SDGs, diperlukan kolaborasi yang melibatkan implementasi kebijakan yang efektif, investasi berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, inovasi teknologi, dan dukungan finansial.

Pemerintah, organisasi internasional, dan komunitas global telah berkomitmen untuk mencapai SDGs pada tahun 2030. Komitmen ini melibatkan tindakan konkret, seperti pengembangan kebijakan yang berkelanjutan, alokasi sumber daya yang tepat, penguatan lembaga, peningkatan kapasitas, pemantauan dan evaluasi kemajuan, serta partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dalam mencapai tujuan-tujuan ini. SDGs memiliki tujuan dan prinsip yang luas untuk mewujudkan visi dan misi menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif bagi semua individu, serta menginspirasi upaya global untuk membawa perubahan positif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

Meskipun tidak mungkin menghapuskan kemiskinan global sepenuhnya, hal ini bukan berarti bahwa tidak ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penting untuk diingat bahwa mengatasi kemiskinan global secara sepenuhnya merupakan tantangan yang kompleks dan memerlukan waktu yang panjang. Dengan menerapkan berbagai upaya, termasuk SDGs, serta melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengurangi kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun