Mohon tunggu...
Jonathan Harris
Jonathan Harris Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMA yang penuh rasa penasaran

Hanya Menyampaikan Opini yang terpendam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Beragam Itu Lebih Indah dari Sendirian!

19 November 2024   20:16 Diperbarui: 19 November 2024   21:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, Kanisian pun dibangunkan pada pagi hari dan hari kedua dimulai. Hari kedua ini pun merupakan puncak dari pengalaman di pesantren. Kanisian berkesempatan untuk diajak oleh santri untuk merasakan indahnya kehidupan di Tasikmalaya. Kanisian pun diajak menuju gunung Galunggung dan pemandian air panas. Tidak hanya itu, Kanisian juga diajak untuk melakukan mengajar vocab di malam hari. 

Para Kanisian dan santri bekerja sama dan membagi tugas masing-masing untuk memberikan ilmu terhadap santri yang lebih muda mengenai Vocab bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan singkat inipun membuka mata mereka tentang pentingnya saling bekerja sama dan berkoordinasi tanpa mementingkan variabel yang disebut sebagai "agama". 

Malam harinya, Kanisian dan Santri pun mengikuti kegiatan Talent Show yang mengangkat tema toleransi dan persatuan. Kanisian dan Santri pun saling bergantian menunjukan keterampilannya. Malam pun ditutupi oleh foto bersama serta perasaan Kanisian dan Santri yang semakin erat.

Pada hari ketiga, sebelum kembali ke Jakarta, pesantren Amanah pun mengadakan acara penutupan yang diisi dengan berbagai kata-kata perpisahan dari Bapak/Ibu Guru. Kanisian serta Santri pun dipenuhi oleh rasa sedih dan tidak puas karena singkatnya perjalanan Ekskursi tersebut. 

Setelah penutupan, Ekskursi pun diselesaikan dengan sesi foto bersama dan salam-menyalam. Tepat pukul 9.45, Kanisian resmi kembali menuju Jakarta. Satu hal yang pasti, pengalaman singkat tiga hari tersebut pun memberikan bekas atau memori yang mendalam bagi kedua belah pihak.

Indah tak Hanya Pemandangan, Manusia juga!

Selama tiga hari di Pesantren Amanah, para Kanisian merasakan betapa indahnya hidup dalam keberagaman. Meski datang dari latar belakang yang berbeda, baik dari segi agama, ekonomi, ras maupun budaya, mereka tetap dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmoni. Kanisian pun diajarkan banyak dari santri tentang kedisiplinan, semangat belajar, dan ketulusan dalam beribadah. 

Sementara itu, santri juga tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan di sekolah mereka. Mereka berbagi cerita tentang keseharian, hobi, dan cita-cita di masa depan. Interaksi ini memperkaya pemahaman mereka tentang pentingnya saling menghormati dan bekerja sama dalam keberagaman.

Setiap percakapan dan interaksi antara siswa dan santri mengajarkan bahwa toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga tentang menghargai dan belajar dari perbedaan tersebut. Mereka makan bersama, liburan bersama, dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. 

Di sini, tampak bagaimana toleransi dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan saling mendukung. Ketulusan dan keterbukaan para santri dalam menerima Kanisius membuat siswa merasa sangat dihargai dan diterima dengan baik. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan bagi kedua belah pihak.

Kedepannya, Apa yang Dilakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun