Teknologi di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga gaya hidup, teknologi kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat berbagai masalah yang perlu perhatian serius.Â
Salah satu yang mencolok adalah penggunaan teknologi yang kurang diawasi, sehingga kasus kejahatan siber, penyebaran informasi palsu, dan pelanggaran privasi meningkat.Â
Kejahatan siber seperti peretasan dan pencurian data kini menjadi ancaman nyata di Indonesia, mengingat begitu banyaknya data pribadi yang beredar di internet. Penyebaran informasi palsu atau hoaks juga makin mudah melalui media sosial, menimbulkan keresahan publik. Masalah ini menunjukkan pentingnya pengawasan, regulasi, dan edukasi dalam menjaga keamanan digital.
Ketergantungan masyarakat pada teknologi juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Teknologi yang awalnya diharapkan memperkuat hubungan sosial kini justru menyebabkan berkurangnya interaksi sosial langsung, karena orang-orang lebih sering menggunakan perangkat digital untuk berkomunikasi. Meskipun teknologi memberikan kemudahan dan mempercepat komunikasi, ketergantungan yang berlebihan dapat mengurangi kualitas interaksi antarmanusia.Â
Misalnya, banyak orang yang kini lebih memilih berkomunikasi melalui pesan instan atau media sosial ketimbang bertemu secara langsung, yang mengurangi keintiman dan kedalaman dalam hubungan sosial. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi untuk mencegah dampak negatif pada kehidupan sosial.
Di sektor pemerintahan, implementasi teknologi belum berjalan optimal dan masih menghadapi banyak kendala. Walaupun beberapa layanan publik telah mulai beralih ke platform digital, efektivitasnya sering kali terbatas. Banyak layanan yang tetap mengharuskan masyarakat untuk datang langsung ke kantor pelayanan, meskipun beberapa tahap sudah bisa dilakukan secara online.Â
Contohnya, proses perpanjangan SIM masih melibatkan antrian panjang, kendati sejumlah proses bisa diakses daring. Situasi ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi dalam layanan publik di Indonesia masih belum maksimal, sehingga efisiensi layanan belum sepenuhnya dirasakan masyarakat. Padahal, dengan penerapan yang tepat, teknologi dapat mempercepat dan mempermudah proses administrasi.
Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, Indonesia masih tertinggal dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan teknologi. Jepang memiliki sistem keamanan siber yang sangat kuat dan terintegrasi dengan baik di berbagai sektor, melindungi data penting milik pemerintah dan perusahaan.Â
Sebaliknya, Indonesia masih sering mengalami serangan siber yang merugikan, baik pemerintah maupun masyarakat. Kelemahan ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu memperkuat sistem keamanan digital, agar bisa menghadapi ancaman siber dengan lebih efektif.Â
Selain keamanan siber, Jepang juga memanfaatkan teknologi untuk mempercepat layanan publik, membuat kehidupan masyarakatnya lebih efisien. Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih perlu belajar dan beradaptasi dari praktik negara-negara maju dalam mengelola teknologi untuk kepentingan publik.
Penerapan teknologi yang efektif juga terlihat dalam sektor kesehatan di Jepang. Di sana, pasien dapat melakukan pendaftaran dan konsultasi awal secara online melalui aplikasi khusus sebelum bertemu langsung dengan dokter. Sistem ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan kenyamanan bagi pasien. Di Indonesia, layanan kesehatan berbasis teknologi baru mulai berkembang dan masih terbatas pada kota-kota besar.Â