Tower of Trial

Karena Axel menolak undangan dari berbagai Guild akirnya Cylde yang terobsesi dengan penaklukan Trial Tower mendatangi Axel dan memaksa Axel untuk masuk Guildnya. Akhirnya Axel pun setuju dengan syarat Axel tidak mau memberi tahu skill apa yang dimiliki olehnya.

Setelah bergabung cukup lama dalam Guild Cylde, Axel yang terus bertambah kuat bahkan sekarang ia sudah mencapai Rank-A karena adanya bantuan dari Cylde. Cylde pun memutuskan untuk menaklukan Menara lagi dan kali ini Axel diajak untuk menaklukan menara tersebut. Namun saat penaklukan itu berlangsung kejadian yang tidak diinginkan terjadi yaitu Cylde meninggal saat penaklukan tersebut dan berdasarkan  wasiat  dari Cylde Guild Fiery angel diserahkan pada Axel.

Semenjak kepemimpinan Axel Guild Fiery Angel Berkembang lebih dan Axel pun mencapai Rank-SS pertama di dunia berkat kekayaan yang ia miliki dari menjalakan Guild Fiery Angel. Axel pun menjalankan dan melatih Banyak Awakener Rank-S dibawahnya yang hampir berjumlah 100 orang. Dengan adanya Axel Indonesia menjadi Negara dengan Awakener terkuat di Dunia.

Pada tahun 2150 keadaan dunia menjadi semakin kacau karena hari semakin hari Portal portal menjadi semakin sulit dan banyak. Sehingga Axel pun mencoba menaklukan Trial Tower. 

Bersama dengan Negara Amerika dan Jepang yang merupakan Negara dengan Awakener terkuat ke-2 dan 3 di Dunia Axel  memutuskan untuk menaklukan Trial Tower dengan jumlah lebih 1000 pasukan. 500 dari Indonesia 250 dari amerika 250 dari jepang dan beberapa Awakener rank-S dari negara negara lainnya.

Penaklukan Pun dilakukan Axel dan saat penaklukan itu berlangsung korban korban yang berjatuhan sangat banyak jumlahnya. Bahkan saat lantai 100 hanya 10 orang yang tersisa yaitu Axel dan 9 orang Partynya. Walaupun dengan susah payah akhirnya Tower tersebut diselesaikan dan seketika dunia pun kembali menjadi seperti sedia kala. 

Dan untuk permintaan yang diminta oleh Axel yaitu untuk menghidupkan kembali Cylde karena bagi Axel Cylde adalah sahabatnya yang baik walaupun Cylde pernah meninggalkan Axel . Axel merasa itu tidak masalah.