Pagi itu langit di atas dermaga dipenuhi oleh awan. Sinar sang mentari tak kunjung kelihatan seperti yang saya harapkan. Padahal malam sebelumnya saya sudah memasang alarm agar bisa bangun pagi untuk melihat matahari terbit. Apa boleh buat, akhirnya saya hanya duduk lalu berbaring di ujung dermaga sambil ditiupi angin laut.
Jadwal padat telah menunggu kami untuk bersiap lagi menelusuri pulau-pulau cantik Karimunjawa. Pegawai resor pagi-pagi sudah mengantarkan sarapan pagi. Saya akui pelayanan mereka sangat baik dan ramah, selalu sigap merespons apabila ada permintaan dari para tamu. Mereka juga menawarkan untuk menikmati sarapan di pinggir pantai dengan meja lipat yang bisa dipasang di atas pasir. Inilah salah satu kelebihan apabila meninap di sebuah pulau.
Selesai sarapan kami segera bergegas menyiapkan peralatan yang akan dibawa pada kegiatan hari ini. Sebab, jika terlalu siang kami bisa tidak mengunjungi semua spot menarik yang sudah direncanakan sebelumnya. Sekitar jam sembilan kurang Pak Busyro tiba-tiba sudah nongol di depan kamar menjemput kami ke kapal dan bergabung dengan peserta tur yang kemarin lagi.
Ombak pada pagi itu sedikit lebih besar dibandingkan dengan kemarin. Kapal yang masih berada di depan resor saja sudah terombang-ambing. “Semuanya tolong dipakai ya baju pelampungnya, kita mau ke arah timur, ombaknya disana besar-besar..”, teriak Pak Nandar dari belakang kapal. Bila di awal perjalanan kami semua terlihat girang dan senang, saling ngobrol, bercanda, tapi semua berubah saat kapal sudah berada di tengah laut dan diterpa ombak tinggi. Ada yang menahan pusing, menahan rasa mabuk, dan bertanya “kapan nyampenya sih?!”.
Pulau Tengah
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/s_4865545594190.jpg?w=610?t=o&v=770)
Akhirnya sampai juga di tujuan pertama. Setelah melawan ombak selama kurang lebih 1 jam sampailah kami di pulau bernama Tengah. Tidak tau kenapa dinamakan tengah, padahal letaknya bukan di tengah-tengah Karimunjawa.
Di pulau ini aktivitas kami adalah snorkeling. Semuanya langsung buru-buru nyebur ke laut, maklum lah selama perjalanan kami semua seperti ikan yang lagi dijemur matahari dan abis itu diasinkan lalu dimasak. Beda dengan saya, kalau terburu-buru berenang sehabis digoyang ombak badan akan terasa lemas dan kepala terasa pusing. Tapi dengan melihat yang lain sedang bermain air rasanya tidak sabar lagi untuk menceburkan diri.
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/dscn1314.jpg?w=610?t=o&v=770)
Setelah kira-kira 1 jam-an kami selesai snorkeling. Pas sudah naik di atas kapal tiba-tiba perut rasanya mual sekali, kata Mas Nandar sih itu tandanya butuh asupan gizi. Kode saya pun direspon dengan baik, Pak Busyro langsung tancap gas pergi ke Pulau Cilik untuk makan siang.
Pulau Cilik
![Pulau Cilik Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/20160810_141536.jpg?w=610?t=o&v=770)
Pulau Cilik hanyalah sepelempar batu dari Pulau Tengah. Usain Bolt belum sampai garis finish 100 meter kapal kami sudah besandar dengan aman di dermaga. Beda dengan situasi di pulau sebelah, di Pulau Cilik ini sudah ramai oleh orang-orang seperti kami yang lapar. Semuanya ternyata lagi menunggu ikan bakar yang sedang dibakar.
![Pulau Cilik, Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/20160810_130701.jpg?w=610?t=o&v=770)
![Pulau Cilik Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/s_4865536223130.jpg?w=610?t=o&v=770)
![Pulau Cilik Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/s_4865564854541.jpg?w=610?t=o&v=770)
Sambil menunggu saya coba berjalan keliling pulau yang luasnya hanya seukuran lapangan sepakbola. Suasana pulau ini benar-benar enak sekali, berbeda dengan pulau-pulau lainnya. Disini pantainya sangat landai dan airnya sangat jernih. Menurut saya ini adalah pulau dengan pantai terindah dan air terjernih di Karimunjawa dan this is the real carribean van java!
Sayang sekali disini tidak ada penginapan. Katanya kalau mau menginap disini harus membangun tenda dan harus siap beraktifitas dalam kegelapan karena disini tidak ada aliran listrik. Sebenarnya ada 4 cottage yang baru dibangun pada saat itu, tapi belum diketahui kapan akan dibuka untuk umum. Wah, kalau jadi sepertinya saya harus balik ke Pulau Cilik
Gosong Seloka
Perhentian berikutnya adalah Gosong Seloka, suatu gundukan pasir yang letaknya di tengah laut. Pulau gosong ini luasnya tidak seberapa, mungkin hanya selebar kapal yang saya naiki, unik bukan? Sebenarnya ada terdapat dua gundukan pasir, tapi yang satunya sudah tenggelam alias terendam air.
![Gosong Seloka, Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/20160810_153714.jpg?w=610?t=o&v=770)
Sewaktu kapal sudah tidak jauh lagi dari gosong, tiba-tiba mesin kapal mati. Ternyata Pak Busyro sengaja mematikannya dan menyuruh kami untuk berenang sendiri ke gosong! Liat-liat di sekitar berpikir bahwa sudah di area yang dangkal tapi ternyata kapal masih berada di tengah laut yang dalam. Seisi kapal terlihat bingung begitupula saya. “Pokoknya berenang aja ayo..disini karangnya bagus-bagus..” ucap pak Nandar sambil loncat ke laut.
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/dscn1337_20160816200014569.jpg?w=610?t=o&v=770)
![Free Dive Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/img-20160811-wa0009_20160816195643403.jpg?w=610?t=o&v=770)
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/dscn1339_20160816205155715.jpg?w=610?t=o&v=770)
Akhirnya sampai juga di pulau gosong. Awalnya di pulau gosong hanya ada kami, tapi tidak lama kemudian datang empat kapal membawa puluhan orang, membuat pulau kecil ini sesak seperti lagi belanja di Tanah Abang. Melihat mereka datang dengan langsung diantar ke dekat gosong tanpa snorkeling jadi kesenangan tersendiri. Ah, beruntung kami punya guide yang baik!
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/s_4865545152504.jpg?w=610?t=o&v=770)
![karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/dscn4385.png?w=610?t=o&v=770)
Pak Busyro melambaikan tangannya dari kapal yang menandakan waktu kami menikmati pulau gosong berakhir. Kapal kembali mengarungi lautan untuk pulang ke penginapan sambil ditemani matahari terbenam di ufuk barat. Ini juga merupakan hari terakhir kami di Karimunjawa. Keesokan harinya kami harus pergi ke pelabuhan untuk kembali ke Jepara.
![Karimunjawa](https://jonathanbayus.files.wordpress.com/2016/08/s_4865546498264.jpg?w=610?t=o&v=770)
Let’s Explore the Beauty of Indonesia!
-The Spiffy Traveller-
Don’t forget to follow my Instagram @thespiffytraveller or visit my blog The Spiffy Traveller to see my travel pics & story!
Travel Notes :
- Karimunjawa dapat dicapai dari Kota Semarang dan Jepara. Dari kedua kota tersebut dilanjutkan dengan naik kapal selama kurang lebih 2-4 jam tergantung jenis kapal. Jika punya kocek lebih bisa menggunakan pesawat dari Semarang. Untuk info jadwal kapal dll selengkapnya bisa search di mbah gugel
- Waktu kedatangan terbaik adalah di bulan Mei-Agustus disaat gelombang laut lebih tenang.
- Untuk lebih simple dan murah disarankan untuk pakai paket tour, selain murah kita juga bisa lebih banyak mengunjungi tempat-tempat yg wajib dikunjungidan tidak repot dalam memesan tiket kapal PP. Bisa dibilang semua penginapan disini menawarkan paket tur karimunjawa, so jangan khawatir memilih tur operator yang terjamin.
- Jangan khawatir tidak bisa eksis di social media selama disana. Sinyal sangat kuat dimanapun anda berada.
- ATM ada hanya di pulau Karimunjawa (BRI)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI