FYI, sekarang di Karimunjawa kapal-kapal wisata yang membawa tamu untuk snorkeling atau diving tidak boleh melepaskan jangkarnya, di spot-spot snorkeling sudah dipasangkan seperti “buoy” atau pelampung untuk tempat menambat kapal. Saya tidak tau sih sudah berapa lama ini diterapkan, pastinya ini adalah sebuah langkah bagus untuk menjaga ekosistem laut.
“Sekarang sudah nggak boleh Mas lepas jangkar ke bawah, kalo ketauan bisa kena sanksi,” kata Mas Dananr, guide yang menemani saya.
“Semua guide juga disuruh mengawasi para tamu yang snorkeling supaya tidak menginjak karang, kan kalo diinjak bisa rusak karangnya,” timpalnya lagi.
Karimunjawa itu ternyata luas ya. Jejeran pulau-pulaunya ada berjumlah 27 pulau dengan Pulau Karimunjawa sebagai pulau utama. Katanya diperlukan waktu kira-kira seminggu untuk menjelajah semua pulaunya. Karena saya hanya empat hari saja ya jangan harap bisa mengeksplorasi semua.
Akhirnya di hari pertama saya berangkat naik perahu bersama keluarga dan rombongan 4 orang yang asalnya dari Bandung. Petualangan mengelilingi surga bahari Jawa pun dimulai.
Pulau Menjangan Besar
Tempat yang saya kunjungi di hari pertama di Karimunjawa bisa dibilang daya tarik utama kalau orang jalan-jalan ke sini. Yap, berenang sama hiu! Sebenernya ini adalah sebuah tempat penangkaran. Saya tidak tanya apakah penangkaran ini tujuannya hanya untuk pariwisata atau buat dimakan juga. Selain hiu, di sini ada beberapa hewan laut unik yang sengaja dipelihara seperti penyu, ikan buntal, anemone, dan bintang laut. Sebelum mencoba berenang sih berani banget, hiunya pasti baik pikir saya. Tapi setelah masuk ke dalam air, perasaan berani tadi jadi berubah sedikit takut.