Mohon tunggu...
Jonathan Bayu S
Jonathan Bayu S Mohon Tunggu... Mahasiswa -

a Spiffy Travel Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sisi Lain dari Keindahan Pulau Taupan

27 Juni 2016   08:23 Diperbarui: 27 Juni 2016   08:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20160208_160158
20160208_160158
Kami semua terdiam, tidak dapat berkata apa-apa. Yang keluar dari mulut hanyalah “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi di daerah kaya begini?”.

Kata Pak Ambi, kegiatan belajar dan mengajar sudah beberapa waktu tidak berjalan. Muridnya hanya sekitar 10 orang dengan guru yang hanya 1 orang, ternyata salah satu guru yang pernah mengajar disitu adalah Pak Mukhlis. Mengapa tidak berjalan normal lagi saya tidak tahu, pasti ada satu dan dua masalah.

Akhirnya kami sampai di danau air tawar. Danaunya sangat indah, luasnya kira-kira sebesar lapangan bola biasa. Sungguh ajaib ciptaan Tuhan, bisa-bisanya ada danau air tawar di tengah pulau kecil ditengah lautan. Ini bukanlah danau ubur-ubur seperti Danau Mariona, danau ini airnya jernih dan merupakan sumber air tawar untuk perkampungan di Pulau Taupan. Danau ini juga dipakai untuk budidaya ikan tawar dan udang dibalik batu.

Pulau Taupan
Pulau Taupan
Pak Ambi yang mencoba menangkap udang dibalik batu

Suasana di pinggir danau sangat tenang, angin sepoi-sepoi dan bunyi gesekan dahan pohon seperti menyegarkan kembali pikiran pesimis melihat kenyataan di pulau ini. Heran, di lokasi “surga dunia” seperti inikok bisa terjadi kondisi yang memprihatinkan. Miris, itulah kata yang tepat diucapkan.

Togean
Togean
Main ayunan

Hari sudah semakin sore dan kami mulai berjalan kembali ke kapal untuk pulang. Diperjalanan melewati rumah penduduk, orang-orang banyak mulai terlihat keluar dari rumahnya. Ibu-ibu menggendong anak kecilnya, para nelayan yang sedang membereskan peralatan memancingnya, dan anak-anak melompat ke laut untuk bermain.

Tidak lupa ibu saya memberikan snack yang dibawanya untuk dibagikan ke anak-anak, mereka tampak saling berebut seperti belum pernah mencicipinya.

“Terima kasih bu, nanti datang lagi kesini ya”, ucap ibu yang senang sekali diberi makanan. Senyuman yang terlihat dari wajah mereka seakan-akan menggugah hati saya untuk bersyukur.

20160208_154940
20160208_154940
“Kalau bisa bu,  nanti satu waktu balik kesini untuk pelayanan masyarakat, yah hanya sekadar bantu-bantu”, kata Pak Ambi.

Ini menjadi pengalaman paling berharga yang kami terutama saya dapatkan selama travelling di Togean. Ternyata ada sisi lain dari suatu keindahan, ternyata Togean juga memiliki sisi lain selain dari pesona alam yang mungkin malah dilupakan oleh wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun