Lada hitam adalah salah satu rempah yang paling umum digunakan oleh orang-orang dari seluruh dunia. Lada hitam dibuat dengan menggiling merica, yang merupakan buah beri kering dari tanaman anggur Piper nigrum. Lada hitam memiliki rasa tajam dan agak pedas yang cocok untuk membumbui banyak hidangan, misalnya sapi lada hitam yang lazim disajikan di catering pernikahan.Â
Tapi ternyata, lada hitam lebih dari sekadar bumbu dan bahan pokok di dapur. Lada hitam yang juga dikenal sebagai "raja rempah-rempah" telah digunakan dalam pengobatan Ayurveda kuno selama ribuan tahun karena memiliki konsentrasi tinggi dari senyawa tanaman yang kuat dan bermanfaat.
Meskipun lada awalnya adalah tanaman yang berasal dari India Selatan, namun tanaman ini juga ditanam di negara tropis lainnya. Lada memiliki peran penting sejak zaman dahulu kala. Di Yunani kuno, lada bahkan juga digunakan sebagai mata uang. Di tahun-tahun berikutnya, rempah-rempah dengan lada salah satunya, menjadi sangat penting dalam perdagangan di seluruh dunia.
Mengutip dari food.ndtv.com, Vietnam dianggap sebagai penanam dan pengekspor lada terbesar. India, Brazil, dan Indonesia berada di belakangnya. Selain digunakan untuk membumbui dan menghiasi masakan di seluruh dunia, memiliki banyak manfaat lada hitam bagi kesehatan yang akan diuraikan berikut ini
 1. Tinggi Antioksidan
Manfaat lada hitam yang pertama terkandung terhadap kandungan antioksidannya yang tinggi. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang mampu menyebabkan kerusakan sel tubuh Anda. Beberapa radikal bebas dibikin secara alami, layaknya saat Anda berolahraga dan mencerna makanan. Namun, radikal bebas yang berlebihan mampu terbentuk bersama paparan hal-hal layaknya polusi, asap rokok, dan sinar matahari.
Kerusakan radikal bebas yang berlebihan mampu sebabkan kasus kebugaran yang besar. Misalnya, perihal berikut sudah dikaitkan bersama peradangan, penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker tertentu. Lada hitam kaya dapat senyawa tanaman yang disebut piperine, yang menurut penelitian tabung reaksi punya pembawaan antioksidan yang kuat.
Studi menyatakan bahwa diet tinggi antioksidan mampu mendukung menghindar atau menunda pengaruh menyebabkan kerusakan berasal dari radikal bebas. Studi yang dilakukan terhadap tabung reaksi dan hewan pengerat ini sudah mengamati bahwa suplemen lada hitam dan piperine mampu mengurangi kerusakan radikal bebas. Misalnya, tikus yang diberi diet tinggi lemak ditambah lada hitam atau ekstrak lada hitam pekat punya penanda kerusakan radikal bebas yang jauh lebih sedikit di sel mereka sesudah 10 minggu dibandingkan bersama tikus yang diberi diet tinggi lemak saja.
2. Bersifat Anti Inflamasi
Manfaat lada hitam yang kedua adalah kandungannya yang berbentuk anti inflamasi. Peradangan kritis mampu jadi segi yang mendasari banyak keadaan layaknya radang sendi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Banyak penelitian laboratorium menyatakan bahwa piperin - senyawa aktif utama di dalam lada hitam - mampu melawan peradangan secara efektif.
Dalam penelitian terhadap hewan tersebut, piperine menghimpit peradangan di saluran hawa yang disebabkan oleh asma dan alergi musiman. Namun, pengaruh anti-inflamasi lada hitam dan piperin belum dipelajari secara ekstensif terhadap manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H