Mohon tunggu...
Jonathan Bachtiar
Jonathan Bachtiar Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pecinta kuliner dari berbagai belahan dunia

saya sangat meminati setiap cita rasa dari berbagai belahan dunia, dengan rasa yang otentik, dan membuat lidah saya tidak pernah puas untuk bertualang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejarah Bakso, Bola Daging Khas Asia

23 Maret 2021   11:20 Diperbarui: 23 Maret 2021   11:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu makanan jenis ini? Daging olahan yang kenyal dicelupkan ke dalam bumbu gurih. Tentunya semua orang sudah tidak asing lagi dengan makanan yang bernama bakso ini. Di Indonesia sendiri ada beberapa daerah yang terkenal dengan makanan bakso ikonik yang sering disebut sebagai makanan khas daerah yaitu Kota Malang dan Kota Solo. Tentunya kedua daerah ini memiliki ciri khas atau bumbu khusus dalam pengolahan bakso. Namun terlepas dari ciri khas dan bumbunya, bakso tetap menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia. Ya, bakso tentu menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.

Bakso biasanya dimakan dengan nasi atau bakso yang merupakan campuran dari daging giling dan tepung tapioka. Satu porsi bakso biasanya disantap bersama tahu, tauge, kol, bihun, telur dan bungkus pangsit. Semangkuk bakso lazim disajikan di catering pernikahan, tapi juga siomay, tomat dan lain sebagainya. Kemudian tuangkan kaldu yang enak dan tambahkan beberapa irisan daun bawang dan bawang goreng. Bagaimana tidak tertarik dengan jenis makanan ini. Sup ayam membuat hidung Anda menggoda ingin makan

Bakso adalah makanan yang mudah ditemukan. Dari pedagang asongan hingga restoran besar. Bahkan bakso beku dijual di supermarket, kita hanya perlu memanaskan bakso tersebut. Harga satu porsi bakso mudah dijangkau masyarakat karena tidak akan menguras harga kantong, hanya Rp. Anda sudah memiliki 10.000 orang yang bisa makan jenis makanan ini. Jika Anda sering menjumpai saudara-saudara berjualan bakso di sekitar, bahkan ada makanan yang harganya kurang dari 10.000 rupee. Anda bisa membeli bakso hanya dengan Rp 5.000, dan pengrajin bakso masih bisa menikmatinya.

Pada awal abad ke-17, Dinasti Ming berakhir di Fuzhou. Ada seorang anak bernama Meng Bo yang tinggal di desa kecil. Meng Bo dielu-elukan sebagai anak yang baik dan saleh bagi ibunya. Kebaikan dan dedikasinya dihargai oleh para tetangganya. Hingga suatu hari, ibunya semakin tua, dan dia tidak bisa makan daging, karena giginya sudah mulai tidak makan makanan keras, seperti daging. Bahkan daging adalah makanan favorit ibunya. Bayangkan jika Anda dalam posisi seorang ibu, Anda sangat menyukai makanan, tetapi Anda tidak bisa makan makanan yang Anda suka.

Karena itulah, Meng Bo berinisiatif membantu ibunya memakan daging kesayangannya. Di malam hari, Meng Bo berpikir bagaimana mengolah daging yang keras agar ibunya bisa memakannya. Hingga suatu hari, Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk membuat lontong. Melihat hal tersebut, Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging seperti lontong tetangga. Setelah daging menjadi empuk, Meng Bo membentuknya menjadi lingkaran kecil agar ibunya mudah memakannya, dan memancarkan aroma yang sangat nikmat dari aroma rebusan tersebut. Oleh karena itu, ibunya penasaran dengan rasa kuah yang dibuat oleh Meng Bo dan ingin mencicipi makanan dengan aroma yang sedap ini.

Setelah dagingnya matang, Meng Bo memberikannya kepada ibunya. Bunda sangat senang karena bukan hanya rasanya yang enak, tapi juga adonannya yang mudah disantap. Tidak hanya ibunya, Meng Bo juga merasa senang karena ibunya tercinta bisa makan daging lagi. Sekarang mereka sering memasak dan memakan bakso sebagai makanan utama mereka

Cerita bakti Meng Bo dan sejarah bakso tersebar luas hingga ke seluruh Kota Fuzhou. Tak hanya tetangga namun banyak penduduk yang berdatangan untuk belajar membuat bakso yang dibuat Meng Bo. Dan resep tersebut terus menyebar hingga sampai ke Indonesia. Walau resep asli dengan resep Indonesia berbeda namun bentuk bakso yang bulat serta teksturnya yang empuk tetap sama layaknya resep Meng Bo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun