Mohon tunggu...
Jonathan Kosim
Jonathan Kosim Mohon Tunggu... Pelajar -

1000 kebaikan pun aka di lupakan saat melakukan 1 kesalahan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Narkoba Merajalela

23 Februari 2016   10:59 Diperbarui: 23 Februari 2016   11:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era yang canggih ini banyak sekali pergaulan bebas di kalangan masyarakat terutama di kalangan remaja. Salah satu masalah terbesar di kalangan remaja pada saat ini adalah narkoba. Penyalahgunaan narkoba sangatlah marak dan sangat mudah di dapatkan. Banyak sekali remaja yang terjebak narkoba, dengan berbagai latar belakang mereka mencari jalan keluar dengan cara menggunakan narkoba.

Narkoba sudah ada sejak th 2000 SM di Samarinda dari sari bunga opion atau kemudian di kenal sebagai opium (candu = papavor somniferitum)bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas 500 meter. Pada tahun 1806 seorang dokter meneumukan modifikasi candu yang di campur amoniak yang di kenal morphin. Di akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta teknologi mendukung maka di berilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan.

Narkoba juga menyebabkan berbagai penyakit. Mulai dari HIV/AIDS, overdosis, hepatitis b dan c, gangguan pada hati dan ginjal, gangguan paru-paru dan pernapasan, gangguan jiwa. Penyakit ini menular lewat berbagai perantara seperti jarum suntik yang di gunakan bersama.

Narkoba pada sekarang ini sangat mudah di akses dikarenakan banyak sekali pengedar narkoba yang berkeliaran khusushnya di kota Jakarta ini. Banyaknya pengedar narkoba dan mudahnya penyelundupan narkoba dari luar negeri membuat Indonesia ini sebagai negara pengguna narkoba yang cukup besar di kawasan asia tenggara.

Badan Narkotika Nasional memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia akan terus meningkat. Tahun 2015, diprediksi angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang. “Untuk itu bahaya ini harus dicegah dengan mengubah paradigma. Sudah saatnya pendekatan hukum perlu diimbangi pendekatan rehabilitasi. Jika itu mampu dilakukan, mimpi Indonesia negeri bebas narkoba dapat tercapai, “ jelas Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Yappi Manate kepada berita99 dalam diskusi anak dan narkoba di Jakarta, Rabu (3/4)

Penyalahgunaan diawali dengan bujukan, tawaran atau tekanan dari teman sebaya. Didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba mereka mau menerimanya. Selanjutnya, dari pemakaian sekali kemudian beberapa kali dan akhirnya menjadi ketergantungan terhadap narkoba.Jenis narkoba yang sering di salahgunakan antara lain heroin, ganja, sabu dan lain - lain. Seseorang atau remaja yang menggunakan narkoba biasanya untuk mengatasi stres, bersenag - senang, dan untuk sosialisasi terhadap teman lain. Dampak negatif dari narkoba ini pun banyak diantaranya dapat menyebabkan kematian. Untuk dampak positif narkoba diantaranya yaitu dapat dijadikan obat bius ketikan operasi sesuai dengan petunjuk dokter.

Banyak alasan mengapa narkoba diantaranya agar dapat diterima oleh lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan, agar bebas dari murung, mengurangi keletihan, dan mengatasi masalah pribadi. Akan tetapi, terlepas dari semua itu, remaja memakai narkoba karena narkoba membuatnya merasa nikmat, enak, dan nyaman pada awal pemakaian. Alasan remaja memakai narkoba sebagai berikut:

· Ajakan dari teman

· Mencari solusi saat dalam masalah

· Menerima tawaran dari orang asing

· Tekanan di dalam keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun