Frambusia lebih banyak dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa dapat juga mengalami frambusia. Hal ini ada kaitannya dengan faktor risiko. Beberapa faktor risiko frambuisa yaitu kebersihan yang buruk, kelembaban, kepadatan penduduk, iklim dan curah hujan yang tinggi yang meningkatkan prevalensi frambusia(Capuano, 2011). .
 Maluku merupakan salah satu daerah Indonesia Bagian Timur yang sampai saat ini masih terdapat kasus frambusia. Berdasarkan ata dari Puskesmas Ohoijang Watdek  Kabupaten Maluku Tenggara kasus frambusia belum pernah ada, namun upaya pemberantasan dan pencegahan terus dilakukan. Salah satu upaya pencegahan adalah memberikan edukasi pada masyarakat tentang penyakit frambusia. Melalui Edukasi diharapkan pengetahuan masyarakat semakin baik. Pengetahuan merupakan fondasi bagi seseorang melakukan tindakan dan bersikap.
Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit frambusia di Posyandu Embun 1 Langgur Wilayah kerja Puskesmas Ohoijang Watdek  Kabupaten Maluku Tenggara
Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Juni 2024 di Posyandu Embun 1 Langgur Wilayah kerja Puskesmas Ohoijang Watdek  Kabupaten Maluku Tenggara sesuai dengan kesepakatan Tim Pengabdi dengan pihak puskesmas dan kader posyandu. Metode penyuluhan menggunakan ceramah dan tanya jawab dengan media leaflet sebagai upaya untuk menambah atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit frambusia.
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan penyuluhan pada orang tua balita dilakukan pada tanggal 12 Juni 2024 di Posyandu Balita Embun 1 Langgur dihadiri oleh  29 orang peserta. Peserta merupakan peserta orang tua balita. Pelaksanaan kegiatan dengan pemberian materi penyuluhan menggunakan metode ceramah mengenai frambusia dengan narasumber dari tim pengabdi. Acara penyuluhan diawali dengan sambutan, penyampaian topik penyuluhan, menyampaikan tujuan dari penyuluhan kemudian dilakukan evaluasi awal dengan menggunakan kuiosioner untuk mengkaji pengetahuan orang tua tentang frambusia. Pada hasil evaluasi awal menunjukkan masih banyak peserta yang belum memahami bahwa frambusia merupakan penyakit yang dapat menyebab berbagai komplikasi. Beberapa peserta juga masih belum memahami mengenai cara mencegah frambusia. Setelah evaluasi awal dilanjutkan dengan penyampaian materi berupa pengertian frambusia, penyebab terjadinya frambusia, tanda dan gejala frambusia, komplikasi frambusia, serta pencegahan frambusia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2024 dimulai pukul 10.00 bertempat di Posyandu Balita Embun 1 Langgur. Keberhasilan pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan sesi tanya jawab dan evaluasi akhir setelah penyampaian materi, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang sudah diberikan. Pada saat sesi tanya jawab, banyak orang tua balita yang mengajukan pertanyaan tentang tanda gejala frambusia, pencegegahan, dan penanganan frambusia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat peduli terhadap kesehatan dan membutuhkan informasi mengenai masalah kesehatannya. Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan serta mengubah pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penyakit frambusia kearah yang lebih baik. Setelah sesi tanya jawab, penyuluh memberikan pertanyaan terbuka terkait dengan materi yang telah diberikan lalu meminta sasaran untuk menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan berjumlah 5 pertanyaan dan dijelaskan oleh tim pengabdi.
Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan ini  sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat Ohoijang Langgur. Hal ini terlihat bahwa dimana kegiatan penyuluhan kesehatan memperoleh hasil yang memuaskan ditandai dengan perserta yang aktif bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Melihat keaktifan partisipasi peserta dibuktikan dengan peserta antusias bertanya
Daftar PustakaÂ
Capuano, C., & Ozaki, M. (2011). Yaws in The Western Pacific Region. Â https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3253475/pdf/JTM2011-642832.pdf