Mohon tunggu...
Jo Kelabora
Jo Kelabora Mohon Tunggu... Dosen - Peenulis

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lansia Menikmati Masa Tua Tanpa Menderita Asam Urat

30 November 2022   08:46 Diperbarui: 22 Juni 2024   14:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lansia Menikmati Masa Tua Tanpa Menderita Asam Urat

Oleh: Jonathan Kelabora

(Poltekkes Maluku)

Gout atau asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme purin dan ditandai dengan hiperurisemia dan serangan artritis akut berulang. Penyakit ini paling sering menyerang pria paruh baya dan wanita pascamenopause.

Penyebab asam urat

Menurut alasannya, asam urat terbagi menjadi dua bagian. Asam urat primer. Penyebabnya sebagian besar tidak diketahui. Hal ini diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat memicu peningkatan produksi asam urat.

  • Asam urat sekunder, penyebab penyakit asam urat sekunder adalah :
  • Meningkatnya produksi asam urat akibat kebiasaan makan yang tidak terkontrol yaitu konsumsi makanan kaya purin.
  • Produksi asam urat juga bisa meningkat akibat kelainan darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia hemolitik), obat-obatan (alkohol, obat antikanker, vitamin B12, diuretik, asam salisilat dan dosis kecil).
  • Obesitas (kelebihan berat badan)
  • Keracunan (keracunan timbal)
  • Pada penderita diabetes melitus yang kurang terkontrol.

Tanda dan gejala

  • Sendi terasa pegal, nyeri, pegal, kesemutan, bahkan bengkak dan merah (radang).
  • Biasanya persendian terasa sakit di pagi hari (tepat setelah bangun tidur) atau di malam hari.
  • Nyeri sendi terus datang kembali.
  • Biasanya terjadi pada persendian jari kaki, jari tangan, lutut, tumit, pergelangan tangan dan siku.
  • Dalam kasus yang parah, persendian sangat nyeri saat bergerak, pasien bahkan tidak bisa berjalan. Tulang di sekitar persendian juga bisa keropos atau terkalsifikasi

Gout memiliki empat tahap:

Tahap pertama (tahap simtomatik). Fase tanpa gejala sering disebut sebagai fase pra-serangan. Tahapan ini awalnya tidak diketahui ketika senyawa asam urat menumpuk di dalam tubuh, yang sudah melebihi batas normal. Tidak diperlukan pengobatan khusus pada tahap ini, namun penderita asam urat harus berusaha mengurangi konsentrasi asam urat dalam tubuh

Tahap kedua (gout akut). Tahapan gout akut adalah tahap saat gout mulai menyerang. Tahapan ini terjadi karena dipicu oleh beberapa faktor seperti: konsumsi makanan kaya purin secara terus menerus, tekanan suhu dingin, dan melakukan aktivitas berat di luar kemampuan pasien.

Tahap ketiga (tahap interkritis). Pada tahap ini orang tersebut asimtomatik tanpa gejala. Jika Anda tidak mengontrol kebiasaan makan yang tidak sehat selama tahap ini, senyawa asam urat akan bertambah banyak dan menumpuk, membentuk tophi/tophus, yang dapat merusak tulang di persendian.

Tahap keempat (tahap kronis). Tahap ini dikenal sebagai tahap rematik gout kronis. Pada tahap ini, benjolan yang disebut tophi terbentuk di sekitar sendi yang meradang. Tophus atau tophi adalah massa kristal yang disimpan di jaringan lunak di dalam dan sekitar sendi. Tophus paling sering berkembang di siku, lutut, jari kaki, tendon Achilles, dan terkadang daun telinga.

Cara menghindari asam urat

  • Batasi asupan purin Anda, membatasi asupan purin berarti mengurangi asupan makanan kaya protein.
  • Pengurangan konsumsi lemak berupa makanan laut, jeroan, gorengan, santan, mentega, alpukat dan durian.
  • Jangan minum alcohol, alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat plasma dapat mencegah pembuangan asam urat dari tubuh. Oleh karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi.
  • Minum banyak cairan, penderita asam urat harus banyak minum air putih, minimal 2,5 liter sehari, setara dengan 10 gelas sehari. Air berperan sebagai pelarut sekaligus media ekskresi, sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun