Bencana alam banjir adalah peristiwa dimana suatu daerah terendam oleh air dalam jumlah yang besar dan bersifat sementara, yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, meluapnya air sungai, atau buruknya sistem drainase di suatu wilayah. Banjir adalah peristiwa atau kondisi di mana tanah atau dataran tenggelam karena naiknya permukaan air (UU RI No. 24 Tahun 2007). Bencana banjir tidak selalu terjadi setiap saat, tetapi bencana banjir adalah salah satu bencana musiman.
Banjir tidak hanya disebabkan oleh alam, tetapi juga oleh ulah manusia. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran akan menjaga alam sekitar khususnya di tempat kita tinggal. Masyarakat merupakan pihak yang memiliki pengalaman langsung dalam kejadian bencana sehingga pemahaman yang dimiliki menjadi modal bagi pengurangan resiko bencana (Muhammad Almuthorri & Hari Purnomo, n.d.).
Kabupaten Karawang merupakan daerah rawan bencana alam seperti banjir. Menurut Wilayah Desa, terdapat 17 kecamatan di Kabupaten Karawang yang rawan bencana alam banjir. Salah satu kecamatannya adalah Kecamatan Cikampek, di mana terdapat 2 desa yang terkena bencana banjir (dalam cnnindonesia.com, diakses). Bencana banjir tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga terendam dan aktivitas masyarakat terganggu selama beberapa hari.
Menanggapi situasi ini, diperlukan strategi yang terencana dan komprehensif untuk mengurangi risiko serta dampak banjir di wilayah Cikampek. Upaya penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata, tetapi membutuhkan peran aktif seluruh lapisan masyarakat. Melalui kombinasi antara perbaikan infrastruktur, peningkatan kesadaran masyarakat, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, diharapkan dapat meminimalkan kerugian yang ditimbulkan akibat banjir di wilayah Cikampek.
Faktor-faktor Penyebab Banjir :
- Pendangkalan Sungai
Pendangkalan sungai terjadi akibat akumulasi sedimen, lumpur, dan material lain yang masuk ke dalam sungai. Hal ini dapat disebabkan oleh erosi tanah, aktivitas manusia seperti penambangan, dan limbah yang dibuang ke sungai. Ketika sungai mengalami pendangkalan, kapasitasnya untuk menampung air berkurang, sehingga saat hujan deras, aliran air meluap dan menyebabkan banjir.
- Penyempitan Aliran
Penyempitan aliran sungai dapat terjadi akibat pembangunan infrastruktur seperti jembatan, gedung, atau jalan yang menghalangi aliran air. Selain itu, penumpukan sampah yang terjadi di selokan juga dapat menyempitkan aliran. Ketika aliran air terhambat, volume air yang seharusnya mengalir dapat menyebabkan genangan dan banjir di sekitar area tersebut.
- Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang tinggi, terutama dalam waktu singkat, dapat menyebabkan volume air yang sangat besar mengalir ke sungai dan selokan. Jika selokan tidak mampu menampung volume air yang masuk, air akan meluap ke area sekitarnya. Fenomena ini sering terjadi saat musim hujan atau badai, di mana intensitas hujan sangat tinggi.
Strategi Menghadapi Bencana Banjir :
- Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur merupakan langkah fundamental dalam menangani banjir. Normalisasi kali dilakukan untuk memperlancar aliran air dan mencegah pendangkalan. Pembangunan tanggul berfungsi sebagai penahan luapan air saat debit air tinggi. Peningkatan kapasitas pompa air dan pintu air membantu mengontrol volume air saat terjadi hujan lebat. Sistem drainase yang baik akan memastikan air dapat mengalir lancar ke tempat penampungan. Kolam retensi berfungsi sebagai area penyimpanan air sementara saat volume air berlebih, yang kemudian dapat dilepaskan secara terkendali.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam pencegahan banjir. Sosialisasi tentang kebersihan lingkungan bertujuan memberikan pemahaman tentang hubungan antara sampah dan banjir. Memilah sampah sesuai jenisnya membantu masyarakat mengelola limbah rumah tangga dengan benar. Kerja bakti rutin menciptakan rasa kepemilikan bersama terhadap lingkungan. Edukasi dampak pembuangan sampah sembarangan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan saluran air. Pembentukan komunitas peduli lingkungan membantu mengawasi dan memelihara kebersihan lingkungan secara berkelanjutan dalam lingkup RT.
- Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian. Masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dapat mempersiapkan diri dengan cara menyusun barang-barang penting seperti dokumen-dokumen penting, peralatan elektronik, dan lainnya. Masyarakat juga harus mengetahui jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang telah disiapkan untuk memudahkan proses penyelamatan warga. Simulasi penanganan bencana melatih masyarakat agar tidak panik saat bencana terjadi. Peralatan darurat seperti perahu karet dan pelampung harus selalu tersedia untuk evakuasi. Sistem peringatan dini membantu memberikan waktu persiapan bagi warga sebelum banjir terjadi.
- Peran Aktif Seluruh Lapisan Masyarakat
Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan dalam penanganan banjir. Tokoh Masyarakat seperti ketua RT berperan penting dalam menggerakkan warga dan memberikan arahan. Kelompok relawan tanggap bencana membantu koordinasi saat terjadi bencana. Karang taruna dapat dilibatkan dalam kegiatan sosial dan edukasi tentang bencana. Forum komunikasi antar warga memudahkan penyebaran informasi dan koordinasi saat bencana.
Kesimpulan :
Bencana banjir adalah salah satu bencana alam yang dapat merugikan bagi kita. Kecamatan Cikampek adalah salah satu yang terkena dampak bencana alam banjir. Faktor penyebab utama banjir di wilayah ini meliputi pendangkalan sungai, penyempitan aliran, dan curah hujan tinggi. Upaya penanganan banjir tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus terintegrasi mulai dari perbaikan infrastruktur, peningkatan kesadaran masyarakat, hingga kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Keberhasilan strategi penanganan banjir sangat bergantung pada komitmen dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Dengan adanya kesadaran dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, dampak negatif dari bencana banjir dapat diminimalkan sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Refrensi :
Identifikasi Genangan Banjir yang Terjadi di Kecamatan Cikampek (Jurnal). (n.d.). Retrieved November 25, 2024, from https://www.academia.edu/103086472/Identifikasi_Genangan_Banjir_yang_Terjadi_di_Kecamatan_Cikampek_Kabupaten_Karawang
Ilmu, J., Masyarakat, K., Keolahragaan, I., & Artikel, I. (2020). 577 HIGEIA 4 (4) (2020) HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT Pengetahuan dan Sikap Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir Agung Hildayanto 1*. https://doi.org/10.15294/higeia/v4i4/38362
Muhammad Almuthorri, F., & Hari Purnomo, N. (n.d.). STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR KALI LAMONG DI KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR. Retrieved November 22, 2024, from https://core.ac.uk/download/pdf/230708446.pdf
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI WILAYAH DESA PURWADANA KABUPATEN KARAWANG 1. (n.d.). https://doi.org/10.31604/jips.v9i4.2022.1407-1411
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H