2. Peremajaan rangkaian kereta dengan mengeluarkan kereta kelas ekonomi AC pada kisaran tahun 2014 dan retrofit beberapa rangkaian tua guna kebutuhan peremajaan melalui PT. INKA;
3. Pemecatan masal pegawai-pegawai tidak disiplin dalam tubuh PT. KAI;
4. Penghapusan kereta kelas ekonomi dan bisnis non AC dengan pemberian AC pada kereta ekonomi dan bisnis;
5. Penertiban kepada penumpang lebih di perketat;
6. Menaikkan gaji karyawan PT. KAI;
7. Penertiban pedagang asongan di dalam kereta dan di dalam stasiun.
Pada penerapan awal kebijakan ini, banyak menuai kontra dari kalangan masyarakat, terutama penumpang yang terbiasa dengan perjalanan tanpa tiket dan pedagang asongan yang sering masuk ke dalam kereta. Bahkan tidak jarang terlibat bentrok satu dengan yang lain. Namun seiring berjalannya waktu, kebijakan ini perlahan mulai membuahkan hasil dimana perubahan begitu terasa dengan membaiknya kondisi di stasiun dan kereta.Â
Reformasi ini menuai pro dan kontra, namun reformasi ini membuahkan hasil dimana PT. KAI dapat dikatakan menjadi salah satu transportasi yang nyaman dan aman. Selepas masa jabatan Ignasius Jonan, PT. KAI terus berkembang menjadi lebih baik dan semakin baik. PT. KAI melalui PT. INKA terus mengembangkan dan menciptakan kereta yang semakin nyaman guna kebutuhan masyarakat dalam berpergian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H