Mohon tunggu...
jonansaleh
jonansaleh Mohon Tunggu... Ilustrator - Hands are the second thought

Tangan adalah pena dari pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Deklamasi Iblis: Waktunya Pertunjukkan

26 April 2024   23:28 Diperbarui: 27 April 2024   07:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maukah? Wahai para pemuja. Sebelum semua terlambat. Berdirilah di sampingku, menggendong jamuku, menawarkan susu kepada pembeli. Atau kau cucukan saja anggur asam di mulut para pembual. Saat mereka terlelap. 

Besok, di pagi buta kau ketok kepalanya. Jangan biarkan ia bermimpi. Jangan biarkan ia terjaga dengan harapan di dadanya. Lepaskan saja subuh membawanya kepada kemalasan. Kita akan tahu kalau ia tunduk pada kepasrahan. Dan sebelum matahari terbit, ia sudah layu. Kita menang.

 Kau akan kuberi separuh sayapku. Kemanapun kau jelajah. Mencari hati tak bertuan. Jika lebih dari enam puluh enam akan kutambah enam ratus. 

Mulailah dengan tiga belas di jam tiga pagi nanti. Kita kumpulkan bersama-sama di panggung ini. Sambil menanti pertunjukkan selanjutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun