Maukah? Wahai para pemuja. Sebelum semua terlambat. Berdirilah di sampingku, menggendong jamuku, menawarkan susu kepada pembeli. Atau kau cucukan saja anggur asam di mulut para pembual. Saat mereka terlelap.Â
Besok, di pagi buta kau ketok kepalanya. Jangan biarkan ia bermimpi. Jangan biarkan ia terjaga dengan harapan di dadanya. Lepaskan saja subuh membawanya kepada kemalasan. Kita akan tahu kalau ia tunduk pada kepasrahan. Dan sebelum matahari terbit, ia sudah layu. Kita menang.
 Kau akan kuberi separuh sayapku. Kemanapun kau jelajah. Mencari hati tak bertuan. Jika lebih dari enam puluh enam akan kutambah enam ratus.Â
Mulailah dengan tiga belas di jam tiga pagi nanti. Kita kumpulkan bersama-sama di panggung ini. Sambil menanti pertunjukkan selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H