Nah Aceh sendiri memiliki 2 dari 20 titik jalur rempah Nusantara. Saat ini, Aceh menghasilkan minyak atsiri yang diolah dari beberapa rempah. Contohnya seperti pala, cengkeh, serai wangi, dan nilam. Aceh juga menyumbang bahan baku industri parfum, minyak esensial dan aroma terapi.
Untuk saat ini, di Indonesia sendiri memiliki begitu banyak titik jalur rempah sebagai lokus Muhibah Budaya Jalur Rempah, seperti Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton. Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan juga Kupang. Keenam kota ini dipilih sebagai representasi kota endemik rempah. Walaupun Surabaya dan Makassar bukan kota penghasil rempah, namun merupakan pusat perdagangan maritim dan menjadi penghubung antarpelabuhan. Selain itu Buton juga menjadi wilayah dengan tradisi kebahariannya.
Indonesia Sebagai Jalur Rempah
Nah sekarang kita tahu daerah apa saja yang merupakan jalur rempah nusantara di Indonesia. Tentu dengan begitu kita tahu mengapa Indonesia dikatakan sebagai jalur rempah.Â
Dengan Indonesia sebagai negara yang letaknya strategis tentu menjadikan Indonesia tempat atau pusat persimpangan perdagangan antar negara dan sebagainya.Â
Singkatnya Indonesia dapat dikatakan sebagai jalur rempah karena memiliki letak yang strategis dan ditambah dengan negara yang kaya akan rempah rempah seperti cengkeh, pala, dan sebagainya.
Dampaknya Bagi Negara Kita dan Dunia
Dengan Indonesia menjadi jalur rempah nusantara, tentunya ada beberapa dampak keberadaan jalur ini bagi Indonesia. Salah satunya adalah negara Indonesia menjadi wilayah yang strategis apalagi dalam kegiatan perdagangan.Â
Selain perdagangan, dampak yang diberikan juga memberi dampak dalam kegiatan sosial. Sehingga dapat membuat Indonesia turut serta dalam interaksi sosial mancanegara seperti budaya dan politik dengan bangsa lain. Contohnya, interaksi dengan pedagang Arab, Cina, dan India.
Apasih Pentingnya Jalur Rempah Bagi Masa Depan Indonesia?
Dari pembahasan diatas, kita tahu bahwa jalur rempah merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan peradaban dan ekonomi di wilayah Nusantara.Â