Mohon tunggu...
Joline Keyne
Joline Keyne Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesetaraan Gender, Hawa Juga Pejuang Dunia

2 Desember 2018   16:08 Diperbarui: 2 Desember 2018   16:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.weforum.org

Selanjutnya, adalah penguasaan teknologi. Mungkin hal ini sudah biasa di Indonesia, tetapi kita melihat lebih jauh di skala dunia. Di India, mayoritas gadis tidak memiliki akses untuk menggunakan teknologi dasar seperti handphone, laptop, computer, dan lain-lain. Hal ini berefek dengan peran perempuan dalam teknologi yang tidak diakui.

Hal lain adalah hentikanlah pernikahan anak dan pelecehan seksual. Diatas sudah disebutkan mengenai Indonesia yang sudah mulai melarang adanya poligami maupun pernikahan pun cukup pada usianya yang sudah sesuai. Tetapi, juga dinyatakan masih banyak gadis di Indonesia yang masih menikah dibawah umur. Di Bangladesh dan sekitarnya terdata bahwa sekitar 50 % gadis di bawah usia 18 tahun sudah menikah, maupun yang memiliki anak pada usia 13-19 tahun terdapat 30%. Pelecahan seksual juga merupakan masalah serius yang harus diakhiri. 

Rasa tidak aman ini merupakan salah satu alasan mengapa warga di Balangdesh harus menikahkan anaknya. Disini saya sedikit merenung, mengapa wanita tidak memiliki sebuah keberanian dan tidak takut untuk melindungi martabat dan dirinya sebagai seorang manusia. Pernikahan mudah maupun pelecehan seksual menjadi sebuah hambatan atau penghalang partisipasi wanita dalam sebuah edukasi.

Sebuah Pendidikan peka gender juga harus mulai ditanamkan. Ada banyak kemajuan dalam meningkatkan akses ke pendidikan, tetapi lambat dalam meningkatkan sensitivitas gender dari sistem pendidikan. Ini sangat penting bagi anak perempuan untuk keluar dari sekolah sebagai warga yang dapat membentuk masyarakat yang lebih setara.

Salah satu strategi lain adalah haruslah mengubah cara gadis, keluarga, dan masyarakat membayangkan apa yang dapat dilakukan dan dapat dilakukan oleh perempuan. Kita perlu memberikan gambar perempuan dan model peran yang memperluas impian mereka. Kami juga membutuhkan orang tua untuk melihat bahwa memang ada peluang bagi putri mereka, bahwa satu-satunya keamanan mereka bukan hanya untuk menjadi istri dan ibu yang baik.

Akhir kata, kita adalah manusia. Sebagai seorang manusia kita hrus menghormati orang lain dan sesame kita. Kesetaraan gender di dunia ini sangatlah penting dengan menghargai dan memberi nilai sebuah pekerjaan wanita seperti layaknya manusia secara umum. Antara wanita maupun pria dianggap keduanya bernilai di mata seluruh masyarakat. Itulah yang harus ditanamkan di masyarakat kita. Dimana hawa juga pejuang dunia.

Terimakasih. AMDG.

Sumber :

WhatisGE

Gender Equality

What the pay gap between men and women really looks like

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun