Apa yang muncul pertama kali di benak Anda ketika mendengar kata ‘imunisasi’? Mungkin, Anda akan mengaitkan kata ini dengan prosedur pemberian vaksin pada bayi atau anak-anak. Eits, anggapan tersebut salah besar, lho! Sebab, orang dewasa pun ternyata perlu diimunisasi.
Pada dasarnya, imunisasi merupakan prosedur pemberian vaksin demi meningkatkan sistem imun agar tubuh Anda terhindar dari penularan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun virus. Nyatanya, meskipun sistem imun orang dewasa lebih kuat daripada anak-anak, namun bukan berarti Anda tidak memerlukan suntikan vaksin.
Penasaran dengan jenis vaksin apa saja yang bisa diperoleh orang dewasa? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
1. Tetanus
Tetanus merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang meracuni tubuh. Bakteri yang banyak ditemukan di tanah ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau tertusuk benda tajam berkarat. Apabila berhasil memasuki tubuh, bakteri akan berkembang biak secara aktif dan akhirnya melepas neurotoksin atau racun yang menyerang sistem saraf. Gejala utama penyakit ini sendiri umumnya berupa kejang yang menyerupai kekakuan otot.
Nah, untuk menghindari tetanus, Anda disarankan untuk mendapatkan vaksin TT (Tetanus Toxoid) secara berkala setiap 5 tahun sekali. Selain itu, pasangan yang akan menikah juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini setidaknya sebulan sebelum hari pernikahan. Tujuannya tidak lain untuk mencegah timbulnya infesi tetanus pada proses kelahiran.
2. Hepatitis
Tahukah Anda bahwa vaksin hepatitis untuk orang dewasa dibagi menjadi dua jenis? Ini dia penjelasanya:
– Vaksin Hepatitis A
Sejatinya, Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis yang menyerang hati dan penyebarannya terjadi melalui oral. Karenanya, setiap orang dewasa; khususnya para pelancong dan orang yang gemar berwisata kuliner, diharuskan untuk melindungi diri dengan mendapatkan vaksin Hepatitis A sebanyak tiga kali -dua suntikan pertama diberikan tiap enam bulan sekali, kemudian disusul oleh suntikan terakhir yang berjeda setahun setelah suntikan kedua.
– Vaksin Hepatitis B