Dampaknya pada pola pikir dan perilaku yang kerap melanggar batas nilai dan norma di masyarakat dengan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan sama lain. Di Finlandia juga memberikan ruang berkreasi anak dengan memberikan waktu istirahat sebanyak 75 menit dalam sehari. Guru diberikan kebebasan memberikan pekerjaan rumah berdsarkan kemampuan siswa yang diampunya.
Seperti halnya pendidikan dalam konsep Taman Siswa, peserta didik mampu mengeksplorasi diri sesuai minat dan bakat tanpa tekanan, ketakutan nilai akademik yang rendah, hingga sistem pendidikan yang otoriter. Program Merdeka Belajar mencoba kembali menghidupkan marwah ide Ki Hadjar Dewantara dalam sistem pendidikan kontemporer saat ini.
Perlu mendapat apresisasi meski banyak hambatan dalam mengubah kekolotan sistem pendidikan yang bertahun-tahun dilakukan di sekolah. Guru (sekolah) perlu mulai mengubah pola pikir pendidikan yang berorientasi pada kemerdekaan siswa tanpa membandingkan sistem pendidikan warisan kolonial yang terbukti kurang berhasil di Indonesia.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H