Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasi Meningkatkan Kualitas Pembalajaran Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar

25 Maret 2023   10:09 Diperbarui: 25 Maret 2023   11:08 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pembelajaran menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konsep pendidikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar.

Platform Merdeka Mengajar adalah sebuah platform yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia untuk memfasilitasi guru dalam membuat materi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang menarik dan inovatif. Melalui platform ini, guru dapat berkolaborasi dengan komunitas untuk memperkaya konten pembelajaran yang disajikan.

Kolaborasi guru dan komunitas dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar merupakan strategi yang sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru sebagai ahli dalam bidang pendidikan dapat berkolaborasi dengan komunitas yang memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus dalam suatu bidang tertentu. Hal ini dapat memperkaya materi pembelajaran Kurikulum Merdeka yang disajikan dan membuatnya lebih menarik bagi siswa.

Melalui kolaborasi ini, guru dapat memperoleh masukan dan ide-ide baru dalam membuat materi pembelajaran yang lebih inovatif dan bermakna. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, karena materi yang disajikan lebih menarik dan sesuai dengan minat siswa.

Selain itu, kolaborasi guru dan komunitas juga dapat membantu mengatasi masalah dalam pembelajaran. Komunitas dapat membantu guru dalam mengatasi masalah dalam pembelajaran, seperti kurangnya alat atau sumber daya pendukung pembelajaran. Kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk belajar.

Dalam pelaksanaannya, kolaborasi guru dan komunitas dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui forum diskusi, workshop, atau program mentoring. Guru dapat mengajak komunitas yang sesuai dengan bidang pembelajaran untuk berkolaborasi dalam membuat materi pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna.

Kolaborasi guru dan komunitas dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dapat memperkaya materi pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan membantu mengatasi masalah dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kolaborasi ini perlu terus didorong dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Adaptasi Pendidikan Digital

Berdasarkan data CEOWORLD magazine pada tahun 2020 menampilkan negara-negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Variabel penilaian ini diambil dari sistem pendidikan publik, kualitas pendidikan, dan hasil jajak pendapat mahasiswa, pendidik, profesor, ahli bidang pendidikan, eksekutif bisnis dunia, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Dalam penelitian itu, Indonesia berada di urutan ke-70 dari total 93 negara. Keterpurukan pendidikan di Indonesia disebabkan oleh penerapan Kurikulum 2013 (K-13) yang menekankan pada penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru, menerapkan teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta), tidak adanya pembatasan proses berpikir siswa, mendukung proses belajar di kelas yang menyenangkan tanpa mengubah struktur mata pelajaran dan lama waktu belajar.

Pasca-pandemi, peran digital paling menonjol diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Pada kondisi pencapaian bonus demografi (dominasi penduduk generasi milenal), seharusnya Indonesia punya potensi besar menjadi raksasa dunia dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Perkembangan dunia digital coba dimanfaatkan pemerintah untuk menyiasati konsep platform Merdeka Mengajar. Jauh sebelumnya, kementerian pendidikan mencanangkan kurikulum Merdeka Belajar untuk menggusur sistem pendidikan kuno sebelumnya.

Platform Merdeka Mengajar disediakan untuk guru dan kepala sekolah agar mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Tujuannya untuk mendukung proses belajar bersama di kelas agar sistem pendidikan menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid.

Meski demikian, aplikasi ini nantinya tidak dapat digunakan oleh peserta didik karena materi yang disediakan sementara berkaitan dengan informasi Kurikulum Merdeka, serta referensi perangkat ajar dan asesmen untuk mengajar di kelas. Kelemahan lainnya adalah, platform Merdeka Mengajar hanya dapat diinstal di gawai berbasis Android 5 (Lollipop) ke atas. Namun, pengguna bisa mengakses langsung dengan komputer atau laptop melalui website kementerian melalui link berikut ini. 

Berkembanganya teknologi digital ditambah membanjirnya generasi milenial harus bisa dimanfaatkan untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan domestik. Membiasakan semua perangkat pendidikan untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Dengan memaksimalkan Kurikulum Merdeka dan sistem Merdeka Belajar, harapan 10-20 tahun ke depan Indonesia menjadi pangsa pendidikan terbaik di dunia.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun