Selain itu juga ada aksi memalukan Sri Mulyani ketika menempel fotonya sendiri di bagian label hand sanitizer yang dibagikan kepada warga ketika Klaten diserang Covid-19. Apa pun itu, Sri Mulyani masih menjadi pemimpin terbaik jika dikomparsikan dengan bupati sebelumnya. Apalagi belum ada lagi tokoh lain yang punya kesempatan memimpin Klaten.
Seperti namanya, kata Sri menurut Kawruh Griya berarti kemuliaan dan terang. Sementara kata Mulyani dimaknai jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna. Tak mengherankan bahwa perempuan yang punya nama Sri Mulyani punya kecenderungan hidup tentram, mulia, dan bahagia.
Mengingat jumlah penghargaan ketika memimpin Klaten, saya jelas tidak setuju tagar Sri Mulyani mundur. Kecuali jika nanti beliau terbukti melakukan penyembunyian transaksi janggal (pencucian uang) dan takut memecat bawahannya yang melakukan tindak pidana di institusinya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H