Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sosialisasi Ekonomi Digital

7 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 7 Desember 2022   13:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digitalisasi Ekonomi | pixabay.com/geralt

Selain menambah PDB Nasional, pertumbuhan ekonomi digital juga berperan dalam banyak hal seperti pengentasan pengangguran yang berimplikasi pada berkurangnya kemiskinan. Mengingat banyaknya sumber daya alam dan manusia di Indonesia, menjadikan peluang sumber usaha online dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Kemudahan interaksi dan komunikasi harus diimbangi dengan daya kreaktivitas memanfaatkan peluang ekonomi digital.

 

Ancaman Kapitalisme

Ekonomi digital tentu punya kekhawatiran terhadap cengkraman kapitalisme industri. Digitalisasi ekonomi akan mengutamakan keuntungan yang berorientasi pada kekuatan modal dalam menunjang eksistensi industri dan keluasan memasarkan produk. Sementara usaha rintisan akan bersaing dengan bisnis lain yang tidak cukup kekuatan menggusur produk industri besar.

Sementara UMKM yang bergerak di bidang ritel atau toko offline akan semakin ditinggalkan konsumen yang lebih memilih berbelanja di e-commerce karena dianggap lebih mudah, murah, dan cepat. Banyak UMKM yang belum melek teknologi dan menggunakan metode konvensional saat menjual barang dan jasa. Sedangkan untuk mempromosikan produk di toko online harus menyiapkan modal.

Revolusi budaya ekonomi perlu digiatkan mulai dari bidang pendidikan, politik, dan sosial. Jangan sampai peluang ekonomi digital malah menjadi sumber pasar akibat budaya konsumerisme masyarakat Indonesia. Pemerintah perlu menggenjot produksi masyarakat dengan sosialisasi dan kebijakan yang mengutamakan produktivitas usaha digital.

Peran Perbankan

Tentu pelaku UMKM tidak hanya berharap pada kebijakan pemerintah dan iklim kesadaran ekonomi masyarakat. Keperluan modal dan operasional untuk mendigitalisasikan produk perlu mendapat sokongan dari lembaga perbankan yang pro UMKM, salah satunya program dari Bank Republik Indonesia (BRI) melalui produk dan layanannya yang semakin Muda(H).

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT127BRI), BRI mengadakan berbagai program untuk membantu kebangkitan UMKM Indonesia menghadapi gelombang digitalisasi ekonomi. Program tersebut dibungkus dengan nama BRILianpreneur dan BRIPahlawanFinansial.

Hal ini tentu menjadi angin segar bagi generasi muda yang terjun sebagai pengusaha. Generasi milenial cenderung lebih aktif terhadap perubahan transisi digital sebagai langkah promosi produk dan mencari peluang usaha yang punya potensi berkembang di masa mendatang. Kepedulian BRI terhadap kemanjuan UMKM patut mendapat apresiasi sebagai jalan memajukan industri digital dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara maju di bidang ekonomi.

Namun butuh langkah konkrit menyosialisasikan program BRILianpreneur agar menjadi magnet UMKM bertahan dan tumbuh di tengah gencaran ekonomi dunia. BRI harus memanfaatkan besarnya potensi UMKM domestik untuk menjadi kekuatan digitalisasi ekonomi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun