Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Jenang Fagiferus

22 April 2023   17:08 Diperbarui: 22 April 2023   17:33 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini bukan Jenang Fagifer, tapi kira-kira bentuknya macam ni (sumber: indozone.id)

"Nek ora mbok parutna, Simbah yo ra iso melu mangan to, le. Gur gowal-gawil wong wes ra diwe untu."

"Jo sumelang, Mbah, tak parutke. Ning ojo okeh-okeh, yo? Arep tak nggp jagan ngrungokna wayang mengko bengi." Maka dengan expertasi tak meragukan, Mbah Reso tak parutke sepiring gayam. Sebenarnya dua piring sih, cuma yang sepiring pindah ke perutku sesuap demi sesuap selagi tanganku bekerja.

Bila diparut, rasa gurihnya lebih kentara. Simbah suka menyampurnya dengan taburan sedikit gula. Makannya sedikit demi sedikit, ditaruh lagi. Nanti dimakan sedikit lagi. Sepiring gayam parut itu, bisa dua hari baru habis.

Sambil marut, aku ingat kalau Yu Sri Lembah bikin jenang geyol Uwi Ungu. Lek Lek cara kutha itu enak betul. Kalau bahan dasarnya diganti gayam parut alangkah nikmatnya. Jadi, resep berikut ini imajinasi belaka. Bila njenengan berkenan melakukan uji coba, tolong beritahu aku bagaimana hasil akhirnya:

Ini bukan Jenang Fagifer, tapi kira-kira bentuknya macam ni (sumber: indozone.id)
Ini bukan Jenang Fagifer, tapi kira-kira bentuknya macam ni (sumber: indozone.id)

Bahan:
- Gayam rebus 1 kg
- Tepung maizena 1/2 kg
- Gula jawa selirang (setara 1/2 kg)
- Kelapa tua 1 butir
- Daun pandan
- Air 3 lt
- Garam

Cara:
- Gayam diparut
- Campur parutan gayam dengan tepung maizena sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga jadi adonan kalis
- Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil sebesar biji salak (geyol) langsung cemplungkan ke air mendidih sampai adonan habis.
- Cemplungkan 1/4 kg gula jawa sisir, yang 1/4 nanti direbus terpisah dengan segelas air biar jadi juruh
- Tambah sedikit garam dan cemplungkan daun pandan, biarkan mendidih dan kuah mengental. Biji salak made of gayam dan maizena insyaAllah mengapung tanda matang
- Parut kelapa, jadikan santan kental dengan dua gelas air matang saja, rebus dulu kalau takut bikin mules. Kalau aku sih ndak jireh. Selesai.

Plating:
- Tuang jenang geyol gayam ke dalam mangkuk
- Kucuri dengan santan kental, digambar-gambar biar keren
- Kombinasikan dengan kuciran juruh gula jawa. Digambar-gambar juga.
- Sertakan potongan daun pandan. Bukan buat dimakan, cuma garnis saja biar sedap dipandang

Timing:
- Pagi sebelum betangkat sekolah. Tapi berhubung aku sangsi kalau njenengan masih sekolah (lagian, mana ada anak sekolah baca beginian), ya waktu makannya sore menjelang maghrib saja sambil nyetel radio.

Catatan: Kalau njenengan tinggal di daerah dataran rendah tapi belum pernah lihat apalagi nyicipi gurihnya Gayam, mbok ya coba bertanam. Tak kirimi bibitnya wes. Empat tahun sudah berbuah kok. Dan selama pohon Gayam njenengan masih hidup, insyaAllah akan direkam malaikat sebagai jejak digital amal kebajikan karena membantu mempertahankan kelestarian alam. Sungguh, jangan percaya malaikat sibuk membuat catatan, sekarang mereka pada punya kamera. (GM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun