Mohon tunggu...
Joko Winarto
Joko Winarto Mohon Tunggu... profesional -

Change Agen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ciri-ciri Bahasa Ilmiah

28 Juli 2011   13:58 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 34535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a.Ciri-ciri Bahasa Ilmiah

Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang digunakan dalam ragam bahasa resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam penulisan wacana ilmiah. Menurut Hasan Alwi, dkk. (1993 : 142), ciri-ciri atau karakteristik bahasa ilmiah yang digunakan dalam wacana ilmiah adalah :

1.Menggunakan kata atau istilah yang non figurative

2.Manggunakan kalimat-kalimat efektif

3.Menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga objektivitas

4.Mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi.

Suatu wacana ilmiah dikatakan baik apabila memiliki tiga kriteria seperti tersebut di bawah ini yakni :

1.Adanya kohesi atau kesatuan kohesi sebuah wacana dapat dicapai apabila semua kalimat yang membangun paragraf dalam wacana itu secara bersama-sama menyatakan sebuah maksud tunggal atau tema tunggal. Dengan kata lain, sebuah wacana dikatakan memiliki kesatuan jika semua kalimat yang membangun paragraph dalam wacana tersebut mendukung sebuah pikiran utama. Dengan demikian, setiap paragraf hanya mengandung sebuah pikiran utama atau satu pokok pikiran. Pikiran utama atau pokok pikiran yang didukung sebuah paragraf biasanya ditempatkan dalam sebuah kalimat topik atau kalimat pokok.

2.Adanya koherensi atau kepaduan koherensi wacana dapat dilihat dari kepaduan hubungan antara kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf. Hubungan antara ide-ide yang terdapat dalam paragraph baik ide pokok dan ide-ide penjelas hendaknya mudah ditangkap oleh pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengungkapkan gagasan secara teratur dan tidak menyimpang dari gagasan utama. Kepaduan sebuah paragraf dalam sebuah wacana dapat dilakukan dengan cara mengulang bagian kalimat yang dianggap penting.

3.Kelengkapan Sebuah wacana dikatakan lengkap apabila terdiri paragraph pembuka, paragraph penghubung dan paragraph penutup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun