Mohon tunggu...
Joko Wahyono
Joko Wahyono Mohon Tunggu... Guru - Praktisi pendidikan, penulis buku dan konten kreator

Pengelola Lembaga Pendidikan, Nara Sumber Seminar, Penulis Buku. Buku yang telah ditulis ; Sekolah Kaya Sekolah Miskin, Guru Kaya Guru Miskin (Gramedia Group) dan Cara AMPUH Merebut Hati Murid (Erlangga Group).

Selanjutnya

Tutup

Book

Seni Meniru dalam Menulis Buku bagi Pemula

19 Mei 2024   08:48 Diperbarui: 19 Mei 2024   09:06 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pintu Masuk ke Dunia Penulisan: Strategi Mudah untuk Penulis Pemula Mengembangkan Kreativitas melalui Seni Meniru."

Anda mungkin pernah mengalami ini: setelah menyelesaikan sebuah buku, pikiran Anda melintas, "Ah, mungkin saya juga bisa menulis buku seperti ini," atau bahkan, "Buku ini gue banget!" karena ada peristiwa atau kejadian dalam buku yang sangat mirip dengan pengalaman Anda sendiri. Nah, dalam kasus buku "Sekolah Kaya Sekolah Miskin," saya memiliki pemikiran serupa. Ada pengalaman yang sangat mirip dengan cerita dalam buku yang saya baca, dan saya ingin berbagi contoh dengan Anda.

Buku "Rich Dad, Poor Dad" karya Robert Kiyosaki menjadi sangat populer pada awal tahun 2000-an. Saya membacanya dan terpesona oleh prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam buku ini. Tak lama setelah itu, saya menemukan buku "Sales Kaya Sales Miskin," yang jelas merupakan turunan dari "Rich Dad, Poor Dad." Nah..! Saat saya membaca buku ini, pikiran saya terus berputar.

 Jika Tirta Setiawan, penulis buku ini, berbicara tentang pengalamannya sebagai Sales Miskin dan memberikan tips dan trik untuk menjadi Sales Kaya, saya benar-benar merasa ada kemiripan dalam pengalaman dengan Tirta Setiawan. Perbedaannya adalah dia di BIDANG PENJUALAN, sedangkan saya adalah SEORANG GURU yang pernah menjadi kepala sekolah di sebuah SEKOLAH MISKIN di daerah padat penduduk di Tanjung Lengkong Cawang, Jakarta Timur. Sekolah saya berada di tepi Sungai Ciliwung, dekat dengan pemakaman dan gang berlumpur. Lima tahun kemudian, saya menjadi kepala sekolah di sebuah SEKOLAH KAYA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur. 

Ide untuk menceritakan kisah unik saya saat memimpin sebuah sekolah Miskin dan tantangan memimpin sebuah sekolah Kaya muncul. Saya ingin menuangkannya ke dalam sebuah buku. Dan saya secara harfiah meniru daftar isi buku "Sales Kaya" dan mengubahnya menjadi "Sekolah Kaya." Saya terus menulis tentang pengalaman saya sebagai kepala sekolah, dan ketika saya melihat sampul "Sales KAYA," nama Dodi Mawardi terdaftar sebagai Co-Writer, yang berarti penulisan "Sales Kaya" dibantu oleh Dodi Mawardi. Saya kemudian menghubunginya untuk membantu dalam penulisan buku saya. Informasi lebih lanjut tentang Dodi Mawardi dapat ditemukan dengan mencari namanya di Google.

Peniruan, Belajar untuk Meniru, ATM - Amati, Tiru, Modifikasi, atau dengan istilah yang lebih halus, Terinspirasi oleh buku-buku lain, adalah seni menulis buku, terutama bagi penulis pemula, untuk memulai dan berani menulis buku mereka sendiri. Saya juga menggunakan metode ini. Dengan setiap bab yang ditulis, semakin mudah dan percaya diri untuk menulis dan menerbitkan buku Anda sendiri. Saat ini, ada belasan buku yang telah saya tulis, dan salah satu buku saya, "Cara AMPUH Merebut Hati Murid," telah terjual lebih dari 50.000 kopi.

Jadi, bagi Anda para penulis pemula, jangan ragu untuk terinspirasi oleh buku-buku yang Anda baca, karena siapa tahu, Anda memiliki kisah unik yang dapat menginspirasi orang lain.

Merangkul Seni Peniruan

Menulis buku pertama Anda bisa menjadi tugas yang menakutkan. Namun, dengan merangkul seni peniruan, Anda dapat mengubah proses yang menakutkan ini menjadi perjalanan yang dapat dikelola dan menyenangkan. Inilah cara Anda bisa memanfaatkan peniruan untuk berhasil membuat buku pertama Anda.

1. Kenali Buku yang Mencerminkan Anda

Mulailah dengan mengenali buku-buku yang mencerminkan Anda secara pribadi atau profesional. Ini adalah buku-buku yang membuat Anda berpikir, "Saya bisa menulis sesuatu seperti ini." Analisis mengapa buku-buku ini mencerminkan Anda. Apakah itu gaya penulisan, struktur, tema, atau pengalaman yang dibagikan oleh penulis? Memahami apa yang menarik Anda pada buku-buku ini akan membantu Anda menemukan elemen-elemen yang dapat Anda masukkan ke dalam tulisan Anda sendiri.

2. Analisis Struktur

Setelah Anda mengidentifikasi buku yang menginspirasi Anda, perhatikan lebih dekat strukturnya. Perhatikan bagaimana penulis mengatur kontennya. Misalnya, jika Anda terinspirasi oleh buku seperti "Rich Dad, Poor Dad," catat bagaimana Robert Kiyosaki membagi kontennya menjadi pelajaran dan anekdot pribadi. Buatlah garis besar serupa untuk buku Anda, menyesuaikannya dengan cerita dan sudut pandang unik Anda.

3. Adaptasi Konten dengan Pengalaman Anda

Peniruan bukan berarti menyalin konten kata demi kata. Sebaliknya, ini melibatkan penyesuaian struktur dan ide untuk sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Misalnya, dalam kasus saya, saya menyesuaikan konsep perbandingan pola pikir kaya dan miskin dari "Rich Dad, Poor Dad" untuk membandingkan pengalaman saya sebagai kepala sekolah di sekolah miskin versus sekolah kaya. Pendekatan ini memungkinkan Anda untuk tetap orisinal sambil menggunakan kerangka kerja yang terbukti untuk membimbing tulisan Anda.

4. Gunakan Bahasa dan Gaya yang Akrab

Jika gaya penulisan dari seorang penulis tertentu mencerminkan Anda, coba masukkan elemen-elemen dari gaya penulisannya ke dalam karya Anda sendiri. Ini bisa melibatkan mengadopsi nada percakapan, menggunakan humor, atau menyertakan anekdot pribadi. Seiring waktu, Anda akan mengembangkan suara unik Anda sendiri, tetapi memulai dengan gaya yang terasa nyaman dapat membantu Anda mendapatkan kepercayaan diri saat menulis.


5. Kolaborasi dengan Penulis Berpengalaman

Jika buku yang menginspirasi Anda memiliki seorang co-writer atau jika Anda mengenal penulis berpengalaman yang dapat membantu Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan mereka. Seperti yang saya lakukan dengan Dodi Mawardi, berkolaborasi dengan seorang penulis berpengalaman dapat memberikan Anda wawasan dan bimbingan yang sangat berharga. Kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas tulisan Anda dan membantu Anda menjelajahi proses penerbitan.

6. Bangun Kepercayaan Diri Melalui Latihan

Semakin banyak Anda menulis, semakin percaya diri Anda akan menjadi. Mulailah dengan proyek kecil atau bab-bab dan secara bertahap tingkatkan hingga menyelesaikan sebuah buku secara keseluruhan. Setiap bab yang Anda tulis akan meningkatkan keterampilan Anda dan membuat proses tersebut terasa kurang menakutkan. Ingatlah, setiap penulis sukses pernah memulai dari suatu tempat, dan latihan adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan.

7. Fokus pada Elemen yang Unik

Sementara peniruan memberikan dasar, penting untuk menghadirkan elemen-elemen unik yang mencerminkan pengalaman dan wawasan pribadi Anda. Elemen-elemen unik ini akan membedakan buku Anda dari yang lain dan membuatnya lebih menarik bagi pembaca. Pikirkan tentang apa yang membedakan cerita Anda dan tonjolkan aspek-aspek tersebut.

8. Cari Umpan Balik

Setelah Anda menulis beberapa bab, carilah umpan balik dari teman, keluarga, atau kelompok penulisan yang Anda percayai. Umpan balik konstruktif dapat membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menyempurnakan karya Anda. Bersikaplah terbuka terhadap saran-saran tersebut dan gunakanlah untuk meningkatkan kualitas tulisan Anda.

9. Revisi dan Edit

Menulis adalah proses yang melibatkan beberapa revisi. Setelah menyelesaikan draf pertama Anda, luangkan waktu untuk merevisi dan mengedit karya Anda. Fokuslah pada kejelasan, kohesi, dan konsistensi. Pastikan ide-ide Anda mengalir secara logis dan tulisan Anda bebas dari kesalahan tata bahasa. Langkah ini sangat penting untuk menghasilkan produk akhir yang terampil.

10. Terbitkan dan Promosikan

Setelah Anda menyelesaikan dan menyempurnakan naskah Anda, saatnya untuk menerbitkan dan mempromosikan buku Anda. Baik Anda memilih untuk menerbitkan sendiri atau mencari penerbit tradisional, ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda menjelajahi proses penerbitan. Promosikan buku Anda melalui media sosial, sesi tanda tangan buku, dan strategi pemasaran lainnya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

Kesimpulan

Menulis buku untuk pertama kalinya bisa menjadi pengalaman yang menantang namun memuaskan. Dengan merangkul seni peniruan, Anda dapat menyederhanakan proses ini dan membangun kepercayaan diri yang diperlukan untuk menyelesaikan naskah Anda. Ingatlah, peniruan bukan tentang menyalin tapi tentang mendapatkan inspirasi dan belajar dari karya orang lain. Dengan dedikasi, latihan, dan kemauan untuk belajar, Anda bisa membuat buku yang mencerminkan suara unik Anda dan memberi dampak pada pembaca. Jadi, bagi semua penulis pemula di luar sana, jangan ragu untuk mengambil inspirasi dari buku-buku yang Anda cintai dan mulai perjalanan menulis Anda hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun