Saat berada di suatu tempat, sangat mudah sekali menemui seseorang atau beberapa orang sekaligus memakai kacamata. Akan tetapi adakah yang berpikir, bagaimana peralatan ini dapat membantu penglihatan seseorang. Untuk memahami hal ini, ada baiknya mengetahui lebih dulu sistem kerja dari indra penglihatan manusia.
Retina
Menurut penjelasan dari kumparan.com dan alodokter.com, di belakang mata terdapat sel bernama retina yang bertugas jadi penangkap cahaya. Oleh sel ini, hasil tangkapan cahaya tersebut dikirim ke otak. Setelah itu organ otak akan menerjemahkannya dalam wujud gambar sebagaimana yang kalian lihat.
Apabila kondisinya normal, retina bisa langsung menangkap cahaya secara sempurna. Tetapi jika ada gangguan, akan berdampak pada penglihatan yang buram atau tidak jelas.
Jenis gangguan penglihatan
Secara umum gangguan penglihatan tersebut ada dua macam, rabun dekat dan rabun jauh. Jika menderita rabun dekat, artinya tidak dapat melihat suatu obyek yang jaraknya dekat. Penyebabnya adalah ketika cahaya masuk ke dalam mata, hanya jatuh di depan di area depan retina.
Sedangkan pada penderita rabun jauh, cahaya yang masuk justru jatuh di sekitar area belakang retina. Sehingga makin jauh jarak suatu objek, makin tidak mampu pula mata melihat secara jelas.
Selain kedua jenis gangguan tersebut, penyebab lain yang membuat mata tidak dapat melihat objek dengan jelas dinamakan astigmatism. Masalah ini muncul karena cahaya yang masuk selalu jatuh di beberapa titik sekaligus baik di depan dan belakang retina. Akibatnya, dari jarak dekat maupun jauh, mata tidak bisa melihat dengan baik.
Sistem kerja kacamataÂ
Ketiga jenis gangguan pada organ mata ini bisa dibantu dengan kacamata. Alat ini berupa lapisan lensa dengan lengkungan yang ukuran dan bentuknya dibuat seperti kornea mata.
Bagi penderita rabun dekat, lensanya berbentuk cembung atau melengkung kearah dalam. Melalui bentuk tersebut, cahaya yang jatuh di belakang retina dapat diarahkan tepat di retina.
Sebaliknya penderita rabun jauh, menggunakan lensa cekung yang lengkungannya mengarah keluar. Sehingga cahaya yang jatuh di depan retina juga dapat diarahkan ke titik retina.
Kemudian bagi penderita astigmatisma, lensanya dinamakan silinder atau korektif dan bentuknya merupakan kombinasi antara untuk rabun jauh dan rabun dekat. Melalui lensa ini jatuhnya cahaya yang tidak beraturan bisa mengarah pada satu titik saja yaitu retina. Â
Nah, sekarang sudah tahu bukan bagaimana kacamata bisa membantu penderita rabun dekat, jauh atau astigmatism dalam melihat suatu objek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H