Sumber B merupakan kolam galian seluas ±2000 m2 dengan kedalaman ±5 meter. Pada kolam tersebut air sering berubah warna yang merupakan indikasi bahwa terjadi perubahan dominasi plakton yang akan memperngaruhi kualitas fisik, kimia dan biologi perairan.
Sumber C merupakan mata air yang berasal dari bukit diatasnya, sumber merupakan kolam kecil dengan diameter ±50cm dengan kedalaman ±70cm. Kondisi kolam keruh pada saat hujan disebabkan oleh erosi lahan di sekitarnya yang relatif sedikit vegetasinya.
Sedangkan sumber D merupakan saluran air yang berada dipinggir jalan Dwikora, dimana jalan tersebut jarang dilewati kendaraan dan terdapat kolam alami yang menampung air dari rembesan bukit di atasnya. Saluran tersebut menampung rembesan dari kolam dan dibendung untuk dipasangkan pipa sepanjang ± 900 meter.
Sampai dengan sekarang belum pernah dilakukan pengukuran kualitas air oleh warga Perumahan Palaran Madani sehingga diperlukan analisis fisik dan kimia air untuk mengetahui tingkat kualitas air tersebut. Dengan diketahuinya kualitas air dari parameter yang diukur bisa dikaji perlakuan yang tepat untuk meningkatkan kualitas air tersebut sehingga bisa memenuhi standar baku mutu air bersih sampai dengan air minum yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sesuai dengan standar air bersih (Permenkes RI No. 416 Tahun 1990) dan atau air minum (No. 492/MENKES/PER/IV/2010).
SOLUSI PERMASALAHAN DALAM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PRODI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Survey dan Pengukuran Kualitas air
Pengukuran kualitas air dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pengelolaan Lingkungan didampingi oleh Pranata Laboratorium Pendidikan dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Data Survey Sumber Air
Parameter
Sumber Air 1