Mohon tunggu...
Purnama joko
Purnama joko Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peristiwa Sebelum Perintah Buwas Diganti

3 September 2015   21:00 Diperbarui: 3 September 2015   21:08 14689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APA DAN SIAPA YANG BERKEPENTINGAN ???

RJ Lino, Direktur Utama PT. Pelindo II yang telah menjabat selama kurang lebih 7 (tujuh) tahun sejak pemerintahan SBY. Tentunya memiliki kepentingan-kepentingan yang harus diamankan termasuk jejaring birokrasinya dalam senuah pembicaraan, Lino tidak segan-segan mengancam akan membuka semuanya jika ia menjadi Tersangka. Lino juga dikenal dekat dengan adik Wapres JK, yaitu Ahmad Kalla. Anak ke dua Lino, yaitu Clarissa membeli saham 46.6 % melalui Amadeus Acquisition perusahaan suaminya (Ezra). Jadi keluarga Lino adalah pemegang saham mayoritas BUKAKA Teknik Utama, melalui dau anaknya yaitu Clarissa dan Haris Lino serta menantunya Ezra efendi yang orang Malaysia.

JK, pemilik PT. Bukaka, membela mati-matian Lino, karena pembelian saham 46.6 % BUKAKA, diketahui kondisi PT BUKAKA sedang tidak sehat dan diduga inilah bentuk pencucian uang dari hasil korupsi Lino di Pelind II. Anak JK sendiri mendapat proyek di PT. Pelindo II dan saat ini sedang dalam pengerjaan Rail Crane Project tahun 2015. Sofyan Djalil, pernah sebagai Komisaris Utama disalah satu anak perusahaan PT. Pelindo, yaitu PT. PPI. Rini Soewandi, melalui adik kandungnya Ongky Soemarno turut ikut dalam perpanjangan konsesi JICT-terminal petikemas Koja, karena berharap mendapatkan sukses fee yang nilainya triliunan rupiah.

Uraian diatas terlihat siapa yang berkepentingan dalam urusan PT. Pelindo II, dan tentunya akan terusik bila kemudian dilakukan penyidikan oleh Bareskrim sebagaimana disebutkan dan menjadi salah satu acuan penyidikan yaitu adanya "LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU ATAS PENGELOLAAN KEGIATAN INVESTASI DAN BIAYA SEJAK TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2014 PADA PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)" tanggal 5 Februari 2015 dengan Nomor : 10/AUDITAMA VII/PDTT/02/2015. Sehingga untuk menghentikannya, adalah dengan mengganti Kabareskrim Komjen Budi Waseso karena dianggap penghalang dan mbalelo serta tidak menjalankan perintah presiden dan tindakannya membuat kegaduhan serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Atas masukan-masukan tersebut, presiden-pun telah mengambil keputusan. Namun keputusan yang diharapkan disini adalah keputusan yang objektif yang dilandasi oleh pasokan informasi yang benar tanpa tendensi apa-apa. MARI KITA RENUNGKAN BERSAMA

APAKAH PENYIDIKAN BERHENTI BILA BUWAS BENAR DIGANTI ?? KITA LIHAT SAJA NANTI.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun